jpnn.com - Facebook mengumumkan telah menghapus sekitar 1.700 akun, laman, dan grup yang diduga terkait Saracen atau kelompok penyebar hoaks serta ujaran kebencian (hate speech) di Indonesia.
Facebook mendasarkan apda laporan Kepolisian RI pada 2016 bahwa akun-akun tersebut terlibat dalam coordinated inauthentic behaviour.
BACA JUGA: Gara-Gara Postingan Facebook, Janda di Cirebon Dituntut Rp 200 Juta
BACA JUGA: Facebook Akui Kesalahan Terkait Perlindungan Data Pengguna
Dalam laporan Facebook, terdapat 207 halaman, 800 akun, 546 grup dan 208 akun Instagram yang dinilai menjadi bagian dari kelompok Saracen.
BACA JUGA: Miliaran Pengguna Facebook, Dituding Setengahnya Akun Palsu
"Akun-akun dan laman-laman ini aktif bergerak untuk menyembunyikan apa yang mereka lakukan dan mereka berkaitan dengan kelompok Saracen, sebuah sindikat online di Indonesia," kata Kepala bidang keamanan siber Facebook Nathaniel Gleicher, lansir Reuters, Jumat (1/2)
Gleicher mengatakan berdasarkan investigasi Facebook, para agen Saracen bekerja dengan modus menyasar dan meretas atau merampas akun-akun orang lain.
BACA JUGA: Positif atau Negatif Integrasi Facebook Messenger, WhatsApp dan Instagram?
BACA JUGA: Yakinlah, Muslim Cyber Army Lebih Berbahaya daripada Saracen
Meski demikian Gleicher menegaskan bahwa akun-akun sindikat Saracen ditutup bukan karena konten yang mereka sebar, tetapi karena penipuan yang mereka lakukan dalam Facebook.
Komitmen perang terhadap kelompok Saracen dan sejenisnya yang telah menyalahgunakan paltform Facebook memang menjadi fokus mereka. Saat ini, Facebook telah mempekerjakan 30 ribu orang di bidang keselamatan dan keamanan, tiga kali lebih banyak dibanding 2017. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WhatsApp, Instagram dan Messenger Bakal Disatukan
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha