jpnn.com, JAKARTA - Facebook, Whatsapp (WA) dan Instagram kembali mengalami down.
Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan ini adalah yang terparah sejak kejadian serupa pada 2019 yang saat itu down lebih dari 24 jam.
BACA JUGA: Instagram, WhatsApp Tumbang, Bos Facebook Bilang Begini
Kali ini, layanan aplikasi milik Mark Zuckerberg itu down selama enam jam.
Akibatnya, banyak yang kebingungan terutama yang menjadikan Facebook, WhatsApp, dan Instagram sebagai tools mata pencaharian.
BACA JUGA: Ternyata Gegara Ini Facebook, WhatsApp, dan Instagram Down, Pejabat: Saya Minta Maaf
Pratama menjelaskan kemungkinan ada kesalahan pada DNS (domain name system).
Namun, ujar dia, apa yang menyebabkan DNS bermasalah, tentu pihak Facebook yang lebih tahu.
BACA JUGA: Pratama: Kita Harus Mandiri di Teknologi Luar Angkasa, Energi Terbarukan dan Internet
Menurutnya, DNS ini mengantarkan URL tertentu dalam hal ini facebook.com ke IP tertentu di mana Facebook berada.
Dalam kasus ini, kata Pratama, ada yang menarik keluar authoritative DNS route yang memungkinkan semua jaringan internet berkomunikasi dengan Facebook.
“Hal ini bisa juga terjadi karena human error,” tegas Pratama dalam keterangan resminya, Selasa (5/10).
Chairman lembaga keamanan siber CISSReC itu menambahkan bahwa kemungkinan ada kesalahan sistem yang memang cukup serius.
Buktinya, ungkap Pratama, sistem untuk komunikasi di internal Facebook juga ikut down.
Dari keterangan internal Facebook, lanjut Pratama, mereka juga akhirnya menggunakan Outlook untuk berkomunikasi sementara, karena sistem komunikasi internalnya juga ikut down.
“Sejumlah pegawai Facebook bahkan langsung diturunkan ke pusat data mereka untuk menangani masalah,” jelas Pratama.
Menurutnya, kemungkinan hilangnya authoritative DNS route pada Facebook semakin menguat dengan perbaikan yang harus dilakukan di pusat data FB.
Artinya, Pratama menjelaskan, para engineer Facebook juga tidak bisa mengakses sistem Facebook dari luar pusat data karena ketiadaan DNS.
“Pada 2019, setidaknya empat kali Facebook, WhatsApp dan Instagram mengalami gangguan secara bersamaan. Menurut pengakuan Facebook, beberapa penyebab di antaranya karena ada update sistem baru pada layanan digital tersebut,” jelasnya.
Namun, Pratama menegaskan, kemungkinan peretasan juga ada.
Menurutnya, jika akar permasalahanya di DNS, maka penyebabnya bisa miss configuration oleh kesalahan manusia atau karena peretasan.
“Karena memang sudah berkali-kali down, dan kalau disebabkan kesalahan konfigurasi atau human error, sepertinya tidak mungkin bisa terulang terus," Imbuhnya.
Lebih lanjut Pratama menambahkan bahwa masyarakat tidak bisa terus menerus bergantung pada layanan asing.
Dia menyarankan pemerintah sebaiknya menjadikan kemandirian aplikasi siber sebagai salah satu program utama beberapa tahun mendatang.
“Kita perlu aplikasi medsos lokal, email lokal dan aplikasi chat lokal,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa hal itu perlu dibangun bertahap, karena jangka panjang sangat diperlukan dalam era big data saat ini agar tidak semua potensi ekonomi digital dikuasai orang lain. “Belum lagi, ini juga terkait pertahanan siber negara,” kata Pratama.
Menurutnya, layanan Facebook, WhatsApp dan Instagram ini pengaruhnya sudah sangat jauh, tidak hanya sebagai hiburan di dunia maya.
“Lebih jauh, Facebook, misalnya, sudah menjadi lebih kuat dari negara dengan lebih dari dua miliar pemakai. Facebook sendiri bahkan direncanakan mengeluarkan mata uang sendiri,” pungkas Pratama. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy