jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid optimistis di bawah kendali Kapolda Irjen Pol M Fadil Imran, Jawa Timur bisa kondusif di tengah pandemi Corona atau Covid-19. Jazilul meyakini Fadil Imran bisa menyelesaikan dan mengatasi masalah-masalah ketertiban dan keamanan di Jawa Timur.
“Saya menyampaikan selamat kepada Irjen Pol Fadil Imran, mudah-mudahan sukses dalam menjalankan tugas di Jawa Timur. Irjen Pol Fadil Imran ini memiliki segudang prestasi dan pengalaman selama berkarier di kepolisian mulai dari reserse dan seterusnya sehingga memang layak dan tepat untuk memimpin Jatim,” kata Jazilul Fawaid dalam keterangannya, Minggu (3/5/2020).
BACA JUGA: Jazilul Fawaid: Jadikan Ramadan Momentum Melawan COVID-19
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur, Fadil Imran adalah Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri. Fadil Imran menggantikan Kapolda sebelumnya, Irjen Pol Luki Hermawan. Pergantian posisi Kapolda Jatim tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/1377/KEP/2020.
Sebagai mitra kerja di Komisi III DPR RI, Jazilul Fawaid mengenal Fadil Imran sebagai sosok yang memiliki gaya Jawa Timur yang lugas, tegas, dan apa adanya.
BACA JUGA: Jazilul Fawaid: Atasi COVID-19 dengan Solidaritas dan Gotong Royong
“Artinya beliau mengerti budaya Jawa Timur, dan itu penting untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah-masalah ketertiban dan keamanan yang ada di Jawa Timur,” tutur politikus asal Bawean, Gresik, Jawa Timur ini.
Jazilul meyakini dengan latar belakang pendidikan akademik yang cukup baik, lulusan Akpol 1991 itu mampu mencari langkah-langkah dan terobosan dari berbagai permasalahan ketertiban dan keamanan di Jawa Timur.
BACA JUGA: Tagihan Listrik Melonjak Saat Corona, Laode Ida: Ini Menimbulkan Beberapa Kecurigaan
“Di tengah pandemi Corona dan dampaknya seperti ini, kita harapkan di bawah Pak Fadil tidak ada gejolak dan masalah serius di Jawa Timur,” katanya.
Politikus PKB ini juga berharap Fadil Imran bisa memetakan dampak Corona baik dampak krisis pangan, sosial, hingga dampak politik yang mungkin timbul menyusul penyelenggaraan Pilkada serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim.
“Ini harus dipetakan betul oleh Kapolda yang baru. Ini tugas yang tidak ringan di tengah situasi seperti ini. Apalagi nanti akan ada Pilkada sehingga mucul kerawanan-kerawanan. Titik-titik kerawanan yang ada mulai dari persoalan corona, Pilkada, dan semua proses yang ada di Jawa Timur harus diantisipasi sejak awal,” urainya.
Selain itu, Jazil berharap Fadil Imran bisa bekerjasama dan menjalin hubungan yang baik dengan para ulama dan tokoh masyarakat mengingat Jatim merupakan wilayah dengan basis kultural Nahdliyin.
“Jatim merupakan basis ‘hijau’, basis NU, saya sarankan bisa berkomunikasi secara baik dengan para kiai, ulama, dan tokoh-tokoh masyarakat tanpa meninggalkan kelompok-kelompok yang lain. Dan, saya yakin Pak Fadil punya cara untuk berkomunikasi. Saya kenal beliau di Komisi III sebagai mitra kerja,” ujarnya.
Jazil juga berharap Kapolda kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968 itu bisa menjalankan tugasnya dengan baik selama memimpin Jatim. “Gunakan amanah untuk memimpin Jatim ini sebagai pijakan untuk karir selanjutnya ke depan,” pungkasnya.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi