jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon melayangkan protes atas tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak terdakwa perkara penistaan agama Basuki T Purnama (Ahok) satu mobil bersama.
Selain bisa dianggap melindungi terdakwa dan mengabaikan hukum, perlakuan presiden terhadap gubernur DKI Jakarta itu juga tidak sejalan dengan konsep Revolusi Mental yang digaung-gaungkan mantan wali kota Surakarta itu.
BACA JUGA: Jokowi Naik Mobil Bareng Ahok, Fadli Zon: Membingungkan
"Bisa juga presiden dianggap mengabaikan hukum. Apa yang dilakukan Pak Jokowi bertentangan dengan revolusi mental. Mental apa yang mau dibangun pemerintahan ini kalau seorang terdakwa aja itu dilindungi. Bubarkan saja revolusi mental. Nggak ada gunanya," kata Fadli dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (24/2).
Perlakuan yang dinilai istimewa dari Presiden Jokowi terhadap Ahok ini terjadi ketika keduanya meninjau lokasi proyek Simpang Susun Semanggi dan mass rapit transit (MRT) di Setia Budi, Jakarta, Kamis (23/2).
BACA JUGA: Jangan Revisi UU untuk Melindungi Ahok
Tentu, kehadiran Ahok dalam kapasitas gubernur Ibu kota.
"Apapun alasan di belakang itu, ini kenyataan dan kejadian faktual dan itu menimbulkan perspektif yang berbeda-beda dan menurut saya presiden tidak bijak," pungkas Wakil Ketua Umum Gerindra ini.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Fadli Zon: Yang Disampaikan Ahok Tidak Terbukti
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Ingatkan Pemerintah Serius Hadapi Freeport
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam