jpnn.com - JAKARTA - Partai Gerindra menambah deretan penentang kebijakan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Partai pimpinan Prabowo Subianto itu menilai kebijakan yang dibuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut sangat menyengsarakan rakyat.
"Kenaikan harga BBM yang diumumkan Jokowi tadi malam adalah kebijakan yang menyengsarakan rakyat," kata Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon melalui pesan pendek, Selasa (18/11).
BACA JUGA: JK Sesalkan Wakil Rektor Unhas Nyabu
Fadli mengatakan, berdasarkan perhitungan Bank Indonesia (BI), setiap kenaikan harga BBM Rp 1000 maka inflasi akan meningkat 1,3 persen. Dengan begitu, kenaikan sebesar Rp 2000 yang ditetapkan pemerintah kemarin bakal mendongkrak inflasi ke angka 2,6 persen.
Meningkatnya inflasi, lanjut Fadli, pasti diikuti dengan bertambahnya jumlah warga miskin. "Otomatis kemiskinan meningkat. Setiap kenaikan harga BBM pasti akan diikuti kenaikan jumlah masyarakat miskin. Sebab garis kemiskinan dibentuk oleh komoditas kebutuhan pokok," terangnya.
BACA JUGA: Beber Hasil Survei Integritas, KPK Undang Menteri dan Wakapolri
Wakil Ketua DPR ini juga mempertanyakan pemilihan waktu untuk menaikkan harga BBM ketika harga minyak dunia justru turun. Fadli menjelaskan, saat ini kisaran harga minyak dunia adalah USD 75-77 per barrel, sedangkan harga patokan APBN USD 105 per barrel.
"Sehingga, sangat tidak masuk akal jika Jokowi menaikkan harga BBM. Menaikkan harga BBM bukti bahwa pemerintah mencari jalan pintas dalam mengelola negara," pungkas Fadli.(dil/jpnn)
BACA JUGA: Kasus Hutan Riau Seret M Romahurmuziy
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR Pertanyakan Kebijakan Jokowi Naikkan BBM
Redaktur : Tim Redaksi