jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menyebut benda di sebuah museum tidak bisa sembarangan diambil atas permintaan seseorang.
Terlebih lagi, benda tersebut memiliki makna terhadap sejarah Indonesia.
BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Vs Letjen Dudung soal Hilangnya Patung Penumpasan G30S/PKI, Prabowo Diminta Bicara
"Tidak bisa benda museum seenaknya diangkut atas permintaan seseorang. Apalagi menyangkut tonggak sejarah penting bangsa," kata dia di akun Twitter miliknya, Selasa (28/9).
Tulisan Fadli itu menanggapi alasan hilangnya tiga patung dalam diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad.
BACA JUGA: Mahasiswi Cantik Ini Bisa Kumpulkan Uang hingga Miliaran, Korbannya 220 Orang, Astaga!
Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman menyebut hilangnya patung karena diminta sang penggagas yaitu Letjen TNI (Purn) AY Nasution atas dasar keyakinan agama.
Menurut Fadli, patung yang dibawa sembarangan orang dari museum ialah kecelakaan. "Ini kesalahan yang fatal," tutur dia.
BACA JUGA: Punya Kenalan di Lapas Lampung, Pasangan Suami Istri Ini Bisa Hasilkan Banyak Duit
Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebelumnya menyinggung peristiwa hilangnya tiga patung dalam diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad.
Gatot menduga TNI dituding telah disusupi PKI menyusul hilangnya tiga patung yang menggambarkan Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD).
Namun, Letjen Dudung tidak terima jika TNI disebut telah disusupi PKI menyusul kejadian hilangnya tiga patung tersebut.
Dudung menjelaskan tiga patung tidak dihilangkan secara sengaja oleh TNI. Penggagas tiga patung yaitu Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang mengambilnya atas dasar keyakinan agama.
Dudung pun kemudian menyebut tudingan TNI disusupi PKI ialah pernyataan keji. Seharusnya, penuding seperti Gatot bisa tabayun sebelum mengeluarkan pernyataan. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Merilis Sosok Pembunuh Sadis Gadis Cantik yang Dibuang ke Hutan, Lihat Tuh!
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan