jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Fadli Zon santai merespons hasil survei Litbang Kompas yang menyatakan elektabilitas Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin atau Jokowi - Kiai Ma'ruf 49,2 persen dan jagoannya 37,4 persen.
Fadli justru mengklaim bahwa hasil survei internal mereka menyatakan Prabowo – Sandi sudah melampaui Jokowi – Kiai Ma’ruf. “Kalau menurut dalam survei kami sih, selisihnya malah kami sudah melampaui ya, walaupun masih tipis ya,” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/3).
BACA JUGA: Hasto Anggap Elektabilitas Jokowi - Maruf Tak Tergoyahkan
Wakil Ketua DPR itu mengatakan banyak faktor yang menyebabkan naiknya elektabilitas Prabowo – Sandi hingga melampaui Jokowi – Kiai Ma’ruf. “Saya kira winning heart dan minds. Prabowo – Sandi itu memenangkan hati dan pikiran masyarakat,” ungkap Fadli.
(Bacalah: Prabowo - Sandi sudah Menang)
BACA JUGA: Janji Revitalisasi Pendidikan Jokowi - Maruf Amin Dapat Dukungan
Sebaliknya, lanjut dia, petahana hanya banyak berjanji, tetapi realisasinya tidak sesuai dengan apa yang diucapkan atau dijanjikan.
Menurut Fadli, hal inilah yang membuat masyarakat mencari nakhoda baru. Wakil Ketua DPR itu mencontohkan, janji petahana soal pertumbuhan ekonomi tujuh persen tidak terealisasi. “Banyak janji-janji lain ya yang jumlahnya puluhan, bahkan saya mencatat itu bisa sampai seratusan janjinya yang sebagian besar tidak bisa ditunaikan sehingga kehidupan masyarakat semakin susah,” papar Fadli.
BACA JUGA: Kiai Maruf Amin Seperti Harta Karun Tersembunyi
Dia mengatakan, kalau ekonomi berhasil, pertumbuhannya baik, lapangan pekerjaan mudah, tentu masyarakat tidak akan mencari nakhoda baru. Hanya saja, kata Fadli, kenyataanya tidak demikian. Dia menegaskan bahwa kehidupan masyarakat sehari-hari tidak bisa disulap dengan angka.
“Tidak bisa ada akrobat angka-angka yang bisa mewakili apa yang sesungguhnya terjadi di masyarakat, terutama di bidang ekonomi,” ungkap Fadli.
Di sisi lain, Fadli yakin bahwa survei yang dilakukan Litbang Kompas independen. Hanya saja, kata dia, kalau survei-survei lain tidak men-declaire kemenangan paslon tertentu. Bahkan, kata dia, cenderung membuat perkiraan yang salah. Misalnya, survei pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah.
“Jangan lupa bahwa informasi masuk kepada masyarakat itu dengan arus yang sangat cepat. Ada yang namanya informasi yang asimetrik sehingga nanti bisa membuat orang terkaget-kaget terhadap hasil pada 17 April mendatang,” katanya.
Atas dasar itu, Fadli sangat optimistis bahwa Prabowo - Sandi sekarang memimpin. “Menurut survei internal kami sudah melampaui petahana sekarang ini,” pungkas Fadli. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erwin Aksa Mohon Maaf
Redaktur & Reporter : Boy