jpnn.com - JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon mengutuk keras serangan brutal polisi Israel terhadap jemaah Masjid Al Aqsa yang sedang melaksanakan salat malam dan iktikaf, Rabu (5/4).
Serangan itu bukan hanya telah merusak status quo dan menaikkan kembali tensi konflik, melainkan bisa membuat rusaknya stabilitas regional.
BACA JUGA: Fadli Zon: FIFA Menerapkan Standar Ganda Soal Israel
"Aksi ini juga harus dikutuk oleh komunitas internasional," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/4).
Fadli mengatakan bahwa setidaknya 400 orang Palestina ditangkap dan ditahan polisi Israel di Atarot, Yerusalem Timur.
BACA JUGA: China Sebut Konflik Israel-Palestina Sudah Sangat Memprihatinkan
Dia tak heran Liga Arab segera mengadakan pertemuan darurat setelah itu, karena serangan tersebut berdampak serius terhadap kawasan.
"Saya sendiri menyebut aksi brutal tersebut sebagai rutinitas yang disengaja Israel tiap bulan Ramadan," ungkap mantan wakil ketua DPR itu.
BACA JUGA: HNW Kecam Aksi Teror Tentara Israel di Masjid Al Aqsa
Aksi yang terus berulang setiap bulan puasa ini juga menunjukkan Dewan Keamanan PBB tidak belajar dari insiden-insiden sebelumnya. Padahal, kata Fadli Zon, PBB seharusnya bisa sigap dan antisipatif.
Jika diperlukan, kata dia, Dewan Keamanan bahkan dapat menurunkan pasukan perdamaian di Al Aqsa setiap bulan puasa.
Bagi bangsa Palestina, kata Fadli Zon, Al Aqsa adalah salah satu dari sedikit simbol nasional yang masih tersisa.
Sementara itu, bagi umat Islam sedunia, Masjid Al Aqsa adalah kiblat pertama. Dengan demikian, setiap upaya merusak kesucian Al Aqsa, pasti akan mendapat respons dari umat Islam di seluruh dunia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi