jpnn.com, JAKARTA - Wacana duet Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dengan Ketua Komado Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Prabowo-AHY) semakin kuat.
Pasangan ini dikabarkan tengah digodok Partai Gerindra dan Partai Demokrat. Dalam pertemuan antara Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan dengan Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/7) pekan lalu, terungkap hal penting untuk pemilihan presiden (pilpres) 2019.
BACA JUGA: Gerindra Ogah Anies Baswedan jadi Capres
Syarief Hasan memastikan bahwa Prabowo menyampaikan pesan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa siap berkoalisi dengan partai berlambang bintang mercy itu dan menggaet AHY sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2019-2024.
Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah bahwa pertemuan itu sudah membicarakan nama cawapres.
BACA JUGA: Terungkap, Prabowo Titip Pesan ke SBY Pengin Gaet AHY
“Saya kira belum sampai pada nama juga. Kan baru bertemu Syarief Hasan,” kata Fadli di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/7).
Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini memastikan bahwa Prabowo tidak menyatakan melirik AHY sebagai cawapresnya.
BACA JUGA: Fadli Zon Bantah Oposisi Sudah Bagi-bagi Jatah Menteri
“Tidak menyatakan melirik AHY, tapi kan namanya proses dialog selalu menjajaki,” katanya.
Menurut dia, saat ini proses penjajakan itu tengah dilakukan. Waktu masih cukup panjang. Pendaftaran capres dan cawapres 2019-2024 akan berlangsung 4-10 Agustus 2018.
Dia menegaskan, Partai Gerindra tetap mengusung Prabowo sebagai capres 2019-2024.
“Pak Prabowo tidak ada yang lain. Saya kira tidak ada wacana yang lain juga,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat yang juga Dewan Pakar Jaringan Nusantara Jansen Sitindaon menilai duet Prabowo-AHY sangat menarik. Dia mengibaratkannya seperti pemilihan gubernur (pilgub) Jatim.
Prabowo hampir sama seperti Khofifah Indar Parawansa. Sudah dua kali ikut Pilgub dan dua kali juga kalah. Di dua pertarungan tersebut Khofifah selalu berlawanan dengan calon yang didukung SBY. Nah, ini sama dengan Prabowo yang dua kali pilpres tidak pernah didukung dan bahkan jadi penantang SBY.
Hasilnya, dua kali pula Prabowo kalah. Namun, pada pertarungan ketiga di pilgub Jatim, Khofifah akhirnya berhasil menang dan menjadi gubernur karena didukung SBY. "Sepertinya Prabowo juga akan bisa menjadi Presiden pada pilpres ketiganya jika SBY mendukung," kata Jansen kepada JPNN, Minggu (8/7).
"Inilah yang dinamakan Demokrat-Gerindra bersatu; low cost, high performance. Selamat datang Prabowo-AHY kandidat berdaulat. Salam tegas, berani, berwibawa," pungkas Jansen. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Bu Mega, Jokowi Umumkan Cawapres saat Cuaca Cerah
Redaktur & Reporter : Boy