jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta maupun daerah lainnya tidak berarti bila larangan mudik tak segera diumumkan.
Setelah DKI Jakarta menerapkan PSBB, ia berharap pemerintah tidak lagi lambat melangkah kepada keputusan-keputusan strategis yang diperlukan untuk meredam penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Menurutnya, salah satu keputusan urgen dikeluarkan pemerintah adalah larangan mudik
BACA JUGA: Mengaku Purnawirawan Bawa Airsoft Gun, Todongkan Pisau di Check Point PSBB
"Saya heran, kenapa sejauh ini pemerintah masih tarik ulur isu mudik ini," katanya, Rabu (15/4) kepada wartawan.
Menurutnya, masyarakat dibuat bingung oleh berbagai pernyataan yang saling bertentangan soal mudik ini oleh pejabat-pejabat pemerintah pusat.
BACA JUGA: Peran TNI dalam Penerapan PSBB di Tengah Pandemi COVID-19
"Status PSBB, baik di DKI maupun daerah lainnya, saya kira tidak akan banyak artinya jika larangan mudik tak segera diumumkan pemerintah," ujar wakil ketua umum Partai Gerindra itu.
Fadli tidak bisa membayangkan apa jadinya kalau terjadi ledakan jumlah orang terpapar Covid-19 di daerah-daerah. Mengingat kualitas fasilitas kesehatan di daerah belum sebaik di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, atau Surabaya. "Itu sebabnya, larangan mudik harus segera diumumkan," tegasnya.
BACA JUGA: Stasiun Manggarai Masih Ramai, Aturan PSBB Diabaikan
Menurut Fadli, sekjen MUI sudah mengeluarkan pernyataan lebih tegas, mudik tahun ini di tengah pandemi adalah haram. Sejumlah MUI daerah, lanjut dia, juga sudah mengeluarkan fatwa larangan mudik.
Demikian juga Muhammadiyah, kata Fadli, telah mengumumkan kalau tidak mudik adalah sebentuk jihad kemanusiaan.
Artinya, ia menegaskan, lembaga-lembaga keagamaan sebenarnya sudah satu suara menanggapi kondisi darurat ini. "Agak aneh malah pemerintah tidak tegas dan terkesan menunda-nunda dan mengambangkan isu ini," ungkap mantan wakil ketua DPR itu.
Selaku ketua umum Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Fadli juga telah meminta agar orang-orang Minang di perantauan menunda mudik tahun ini sampai situasi kondusif. Menurutnya, dalam kondisi normal, pulang kampung, bersilaturahmi tatap muka dengan keluarga besar, memang bernilai ibadah. Namun, ujar Fadli, dalam situasi seperti sekarang, tindakan itu bisa mendatangkan kemudaratan bahkan menambah masalah.
"Itu sebabnya, kami dari IKM meminta kepada seluruh masyarakat Minang untuk ikut berjuang menghentikan penyebaran Covid-19. Caranya dengan tidak mudik, atau menunda mudik ke kampung tahun ini," kata Fadli. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy