jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Fadli Zon menyayangkan adanya kemungkinan tangan-tangan gaib yang diduga meminta pembatalan talkshow Indonesian Lawyer Club atau ILC, Selasa (10/11) malam, membahas kepulangan Habib Rizieq Shihab.
Mantan wakil ketua DPR ini meyakini pembatalan talkshow membahas pulangnya Habib Rizieq itu bukan atas inisiatif Presiden ILC Karni Ilyas.
BACA JUGA: Ada Politikus PDIP Siap Pertemukan Jokowi dengan Habib Rizieq
Fadli menduga ada 'tangan-tangan gaib' yang bergerak, melobi meminta ILC membahas kepulangan Habib Rizieq Shihab itu dibatalkan.
"Saya kira atau saya sebutlah tangan-tangan gaib yang mungkin menelepon atau meminta agar ILC tersebut dibatalkan," kata Fadli Zon lewat akun Fadli Zon Official di YouTube, Selasa (10/11).
BACA JUGA: Reaksi Fadli Zon Soal Kepulangan Habib Rizieq Shihab, Tajam!
Fadli Zon mengaku saat berada di Bandung, Jawa Barat, pada 9-10 November mengikuti sejumlah agenda, ia mendapatkan undangan menjadi narasumer ILC membahas pulangnya Habib Rizieq Shihab.
Fadli Zon menyetujui menjadi narasumber ILC. Dia mempercepat kepulangannya ke Jakarta.
BACA JUGA: Fadli Zon Dukung Nama Jabar Diubah jadi Sunda, Anda Setuju?
Di tengah perjalanan pulang ke Jakarta ia mendapatkan telepon dari pihak ILC, memberitahukan bahwa talkshow itu dibatalkan.
"Tidak disebutkan alasannya," kata Fadli.
Bagi Fadli, dugaan adanya tangan-tangan gaib sehingga talkshow ILC membahas pulangnya Habib Rizieq ini merupakan sebuah pengekangan dan pembungkaman terhadap kebebasan pers di era demokrasi.
"Mudah-mudahan ini yang terakhir kali terjadi," katanya.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) itu mengingatkan kalau ini terus menerus terjadi maka akan mencederai dan melukai demokrasi.
"Mudahan-mudahan Bang Karni Ilyas, seorang jurnalis senior yang hebat, saya tahu mungkin ini bukan atas inisiatif beliau tetapi ada pihak-pihak lain yang melobi supaya membatalkan," kata Fadli.
Dia mengingatkan pihak-pihak yang mungkin melobi atau meminta pembatalan ILC membahas kepulangan Habib Rizieq itu harus mencatat bahwa ini bukan sebuah keberhasilan.
"Ini justru sebuah kegagalan dan contoh yang sangat buruk di dalam berdemokrasi dan pembungkaman terhadap pers atau media," ungkapnya.
Dia mengatakan masyarakat berhak untuk mendapatkan informasi yang jelas, independen, cerdas, dan mempunyai data dan basis argumentasi yang kuat.
"Mudah-mudahan apa yang terjadi pada ILC, tidak terjadi pada acara-acara lain," kata wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Habib Rizieq kembali ke Indonesia, Selasa (10/11), setelah kurang lebih tiga setengah tahun berada di Arab Saudi.
Kedatangan Habib Rizieq disambut massa pendukungnya, sejak dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, hingga di kediamannya, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy