jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan, pengakuan Fredi Budiman tentang adanya aliran uang dari bisnis narkoba ke petinggi Badan Narkotika Nasional (BNN) dan petinggi Mabes Polri tak bisa dibiarkan begitu saja. Fadli menegaskan, pengakuan Fredi yang disampaikan ke Koordinator KontraS Hariz Azhar soal aliran uang haram ke penegak hukum harus diusut meski gembong narkoba kelas kakap itu sudah dieksekusi mati.
"Itu bisa jadi petunjuk awal untuk menelusuri jaringan narkoba di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan Fredi Budiman," kata Fadli di gedung DPR Jakarta, Senin (1/8).
BACA JUGA: Gelar Pre-Event di Singapura demi Sukseskan Sail Karimata 2016
Politikus Gerindra itu menambahkan, bila oknum-oknum itu bisa ditelusuri dan diungkap, maka jaringan Fredi juga bisa dihentikan. Sebab, kata Fadli, kematian pria asal Surabaya itu belum membuat jaringannya ikut mati.
"Fredi boleh mati tapi jaringan tetap ada. Ini kenapa harus diungkap," jelas Fadli, yang mengaku kaget saat tahu pengakuan Fredi pada Haris Azhar beredar secara viral.
BACA JUGA: Ada Wonderful Indonesia di Malaysia International Dive Expo 2016
Meski demikian Fadli menyayangkan Haris yang baru mengungkap pengakuan Fredi setelah eksekusi mati. Sebab, andai pengakuan itu diungkap saat Fredi masih hidup, tentu bisa dikonfirmasi langsung ke gembong narkoba asal Surabaya itu.
Namun demikian Fadli tetap meminta pengakuan Fredi ditelusuri. Sebab, jangan sampai hal itu justru menambah ketidakpercayaan masyarakat kepada penegak hukum.
BACA JUGA: Kisah Sukses Politikus Demokrat Menaklukkan Puncak Tertinggi Di Rusia
"Meski yang bersangkutan sudah tidak ada, harus ditelusuri dan diteliti kebenarannya. Atau ini akan jadi tanda tanya besar di masyarakat. Harus ada klarifikasi dari pihak polri, BNN dan pihak yang terindikasi terlibat," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Festival Budaya Lembah Baliem Segera Digelar di Wamena, Yuk ke Sana...
Redaktur : Tim Redaksi