Fahira DPD: Komitmen Calon Kada terhadap Penanggulangan Covid-19 Bisa Dilihat Saat Kampanye

Rabu, 30 September 2020 – 09:27 WIB
Ilustrasi Pilkada 2020. Grafis: Ardissa Barack

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD Fahira Idris mengungkapkan salah satu isu strategis yang patut menjadi program utama para calon kepala daerah yang berlaga di Pilkada Serentak 2020 ini adalah percepatan penanggulangan Covid-19 beserta dampaknya terutama ekonomi, di daerahnya masing-masing. 

“Isu publik yang paling utama saat ini adalah percepatan penanggulangan Covid-19. Oleh karena itu masyarakat harus memastikan bahwa calon yang akan dipilih adalah mereka yang benar-benar punya program yang komprehensif soal ini,” kata Fahira, Selasa (29/9).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Luhut Diprotes Mahasiswa di China, Gatot Senang dan Bersyukur, Fadli Zon Menyampaikan Kecaman

Senator dari DKI Jakarta itu mengatakan salah satu  komitmen calon terkait program percepatan penanggulangan Covid-19 ini dapat dilihat dari kedisiplinannya dalam mematuhi protokol kesehatan saat berkampanye.  

Dia menyatakan makin disiplin atau mampu berkreasi berkampanye secara digital, maka kian kuat komitmennya dalam menanggulangi Covid-19 demikian juga sebaliknya.

BACA JUGA: Cara Gibran Berkampanye Ini Pantas Ditiru Seluruh Calon Wali Kota di Pilkada 2020

 “Selain itu yang juga harus menjadi referensi publik dalam memilih adalah calon sejauh mana komitmen calon kepala daerah mematuhi protokol kesehatan terutama saat masa kampanye,” ujarnya.  

Menurut Fahira, melangsungkan kampanye yang benar-benar disiplin dan taat protokol kesehatan merupakan sebuah tantangan besar. “Tidak hanya bagi para calon tetapi juga bagi penyelenggara pilkada,”  kata dia.

BACA JUGA: Ganjar Tegas Melarang Kampanye Terbuka jelang Pilkada Serentak

Karena itu, Fahira menambahkan, pada Pilkada Serentak 2020 yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19, para calon kepala daerah tidak punya pilihan lain selain mengubah strategi sosialisasi dan kampanyenya dengan menggunakan berbagai tools media komunikasi digital.

“Ini (kampanye digital) paling efektif dilakukan saat ini,” tegasnya. 

Dia mengatakan calon dan tim suksesnya harus mampu membuat konten kampanye yang menarik, kreatif, dan edukatif dengan memanfaatkan tools komunikasi digital.

“Sehingga tidak perlu mengumpulkan massa karena berpotensi membahayakan keselamatan warga,” kata Fahira.

Seperti diketahui, meskipun mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat tahapan Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah (9 provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten) terus berlangsung. Setelah penetapan nomor urut, sejak 26 September hingga 5 Desember 2020 para calon melakukan kampanye.

Namun, berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya, kampanye Pilkada Serentak 2020 ini wajib mematuhi protokol kesehatan yang ketat. (boy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler