Fahri Hamzah Luruskan Sindiran Prabowo ke Jokowi

Senin, 18 September 2017 – 19:34 WIB
Fahri Hamzah. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah angkat bicara soal komentar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyindir Presiden Joko Widodo hanya melakukan pencitraan terkait bantuan untuk pengungsi Rohingya.

Menurut Fahri, mungkin yang dimaksudkan Prabowo adalah Indonesia bisa berbuat lebih baik dan besar dari yang ada sekarang ini. Sebab, jika dihitung-hitung dari kemampuan Indonesia, apa yang dilakukan presiden sekarang terlalu kecil.

BACA JUGA: Pesan Penting Jokowi untuk Generasi Muda

"Iya itu ekspektasi beliau (Prabowo) sebagai orang yang marah melihat ada penindasan di belahan dunia yang lain. Saya kira itu," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Senin (18/9).

Fahri memang tidak ingin merendahkan apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk Rohingya. Namun, dia memandang apa yang disampaikan Prabowo bermaksud bahwa Indonesia itu bisa berbuat lebih besar untuk Rohingya.

BACA JUGA: Tuduhan Prabowo Tidak Pada Tempatnya

"Jadi kita (Indonesia) bisa melakukan hal yang lebih besar lagi," kata politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

Dia mencontohkan, dahulu Bung Karno kalau marah lantang mengeluarkan kata-kata secara langsung ke negara lain. Mungkin saja, ujar Fahri, sekarang ada orang berpendapat bukan saatnya lagi berbicara lantang seperti era Bung Karno.

BACA JUGA: Listing Anak Usaha BUMN Bakal Beri Dampak Positif

"Tapi paling tidak bangsa besar seperti Indonesia itu perlu ada kalimat yang lebih tajam supaya darah berhenti," kata dia. Sebab, ujar Fahri, sudah hampir satu juta jiwa mengungsi keluar dari Myanmar.

"Masa kita cuma kirim bantuan, padahal kita bisa lebih kuat. Kalau begitu kan kita tinggal bilang aja ke Bangladesh, eh Bangladesh belanja cepet sebanyak-banyak, bantu itu orang makan itu, kami akan mengurusi masalah yang lain," papar Fahri.

"Itu mungkin maksud Pak Prabowo ekspektasinya," imbuh Fahri.

Kalau soal logistik, kata Fahri, itu juga sudah ada di Bangladesh sehingga tidak perlu membawa dari Indonesia. "Eh Bangladesh bikin 1000 dapur, Indonesia yang biayai, begitu dong. Tidak perlu naik pesawat ke sana. Transfer ke negara itu, soal gampang itu," paparnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kritik ke Prabowo, PDIP: Jangan Gunakan Cara Murahan


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler