jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golongan Karya (Golkar) Ace Hasan Syadzily mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak seharusnya menuduh Presiden Joko Widodo hanya pencitraan saja membantu etnis Rohingya di Myanmar.
Anggota Komisi II DPR ini menilai tidak pada tempatnya Prabowo Subianto berkata demikian. Sebab tragedi kemanusiaan memang sudah seharusnya mendorong pemerintah untuk bersikap aktif dalam penyelesaian konflik yang ada di Rohingya.
BACA JUGA: Pamer Koper Berisi Hasil Kerja, Pansus Ingin Temui Jokowi
“Saya kira, apa yang dilakukan Pak Jokowi itu adalah (melaksanakan) tugas konstitusional beliau,” kata Ace di gedung DPR, Jakarta, Senin (18/9).
Dia mengatakan langkah Presiden Jokowi menugaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga sudah benar. Misalnya, langkah diplomasi yang sudah sangat cepat dan akseleratif dengan melakukan pendekatan tidak hanya kepada pemerintah Myanmar namun juga Bangladesh.
Kemudian, langkah Retno atas perintah Jokowi menemui pemimpin militer Myanmar, serta Aung San Suu Kyi maupun Menlu Bangladesh juga sudah tepat.
BACA JUGA: Honorer K2 Siapkan 600 Ribu Surat Terbuka untuk Jokowi
“Saya kira kalau tanpa diplomasi yang dilakukan Menlu RI dan dunia memercayakan ke Indonesia dalam konteks penyelesaian solusi damai yang terjadi di sana,” kata Ace.
Dia juga mengkritik pihak yang menuduh bahwa bantuan pemerintah tidak akan sampai ke pengungsi Myanmar. Menurut dia, pernyataan itu tanpa dilandasi alasan yang jelas.
BACA JUGA: Jokowi Ajak Majelis Tafsir Alquran Tebar Spirit Kebinekaan
“Saya kira media massa mengawal proses penyaluran bantuan tersebut. Hari ini, bantuan telah tiba di Myanmar dan akan diserahkan ke pemerintah Myanmar,” ungkap Ace lagi.
Dia heran, pemerintah sudah berbuat juga dikritik. Menurut dia, jika pemerintah tidak melakukan apa-apa pasti akan lebih dikritik lagi. “Melakukan apa-apa juga dianggap pencitraan. Saya minta Pak Jokowi tidak usah mendengarkan kritik-kritik seperti itu. Kerja saja maksimal,” papar Ace.
Karena itu, dia menilai apa yang sudah dilakukan pemerintah dengan pendekatan diplomasi ke Myanmar, Bangladesh, menggalan kekuatan di PBB, OKI, Asean, terus dilanjutkan. Dia mengatakan, jangan sampai terjadi politisasi Rohingya di dalam negeri. Sebab, rakyat Rohingya sedang kesusahan, tapi dipolitisasi untuk menekan pemeirntah Indonesia.
“Saya kira pemerintah sudah melakukan (tindakan) superaktif. Coba lihat negara Asean yang lain, saya kira tidak ada yang seakseleratif itu,” paparnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kritik ke Prabowo, PDIP: Jangan Gunakan Cara Murahan
Redaktur & Reporter : Boy