Fahri Hamzah Mendesak segera Benahi Sistem Politik Berbiaya Mahal

Minggu, 05 September 2021 – 11:10 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menyebut biaya politik di tanah air sangat mahal. 

Menurut Fahri Hamzah, hal itu menjadi  bumerang bagi keberlangsungan sistem demokrasi di Indonesia. 

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Saya Alergi Kalau Ada Lembaga yang Melebihi Presiden

Sebab, ujar Fahri, ada praktik korup yang dilakukan oleh para pejabat terpilih saat biaya politik terlalu mahal.

Mantan wakil ketua DPR itu menuturkan pejabat terpilih tidak ditentukan oleh kualitas dan kapabilitas, melainkan 'isi tas' atau besaran dana politik dari kantong pribadi atau dari penyandang dana.

BACA JUGA: Hasil Survei: Demokrat Moncer, PDIP Tergerus, Gelora Menunjukkan Taringnya

"Hampir tidak ada klaster politik yang tidak ditangkap KPK, enggak ada lagi politisi yang tidak ditangkap. Baru-baru ini yang ramai ada seorang anggota DPR dengan bupati yang merupakan istrinya ditangkap," katanya saat menjadi narasumber RUMPI dengan tema ‘Cost Politik Mahal, Bisakah Disiasati?’ yang disiarkan secara daring Gelora TV di YouTube, Jumat (3/9).

Fahri mendesak segera dilakukan pembenahan sistem politik berbiaya mahal, agar partai politik dan demokrasi menjadi sehat. 

BACA JUGA: Eks Pemain Timnas asal Papua Okto Maniani Terjun ke Politik, Kini Gabung Partai Gelora

Menurutnya, partai politik itu sebenarnya adalah lembaga pemikiran untuk mengintroduksi cara berpikir dalam penyelenggaraan negara. 

“Namun, sekarang justru menjelma menjadi mesin kekuasaan," kata Fahri.

Dia menambahkan Partai Gelora akan berusaha memutus lingkaran setan tersebut. 

Sebab, urusan politik ialah pertarungan rakyat, bukan pribadi atau partai politik. 

Dia pun menegaskan negara yang beres sistem politiknya harus bebas korupsi. 

“Sistemnya harus ditata dan dikelola dengan baik, termasuk soal pembiayaan politiknya," ujar Fahri.

Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu menuturkan pembiayaan politik yang mahal sebenarnya bisa disiasati dengan berbagai cara seperti menggelar pertemuan secara virtual dibandingkan bertatap muka. 

"Dengan modal pulsa, kan, sebenarnya orang sudah bisa mendengarkan ceramah kita. Partai Gelora ingin menemukan akarnya, sehingga kami mencanangkan dari perbaikan negara melalui perbaikan partai politiknya," kata politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. 

Sementara itu, Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia Ratih Sanggarwati mengatakan parpolnya akan mendorong kaum hawa untuk maju di kompetisi Pemilu 2024. Dia menegaskan hal itu dalam rangka memenuhi keterwakilan 30 persen perempuan di parlemen. 

"Saya berharap semua perempuan di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kapasitas yang hebat untuk maju sebagai kandidat di pemilu,” kata Ratih. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler