Fahri Hamzah Peringatkan Aparat Netral Jelang 27 Hari Pemilu

Selasa, 19 Maret 2019 – 17:03 WIB
Presiden Joko Widodo alias Jokowi bercengkerama dengan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, pelaksanaan pemilu serentak yakni Pileg dan Pilpres, yang tinggal 27 hari lagi adalah momen krusial.

Karena itu, dia memohon kerelaan hati agar seluruh aparat birokrasi sipil, Polri dan TNI serta penyelenggara pemilu agar netral dalam pemilu 2019 ini agar NKRI selamat.

BACA JUGA: Bamsoet Terus Genjot Kinerja DPR

"Ini 27 hari menuju TPS adalah momen krusial, biarkan rakyat berpesta, aparat jaga jarak. Jangan sekali-kali kalian nampak tidak adil, apalagi berbuat curang. Bahaya!" kata Fahri Hamzah dihubungi wartawan, Selasa (19/3).

BACA JUGA : Fahri Hamzah Masuk Daftar Saksi Meringankan Ratna Sarumpaet

BACA JUGA: PPPK Solusi Terbaik Tenaga Honorer K2, Jangan Mau Dipolitisir

Fahri mengatakan, meski hidup dalam demokrasi setelah amandemen ke-4 UUD 1945 tuntas, tapi apa yang dilakukan oleh petahana tetap sebagai 'mempertahankan kekuasaan', dan apa yang dilakukan penantang disebut sebagai 'merebut kekuasaan'. Maka dari itu, keduanya harus dilakukan dengan etika.

"Dalam demokrasi, semua tindakan kita tidak saja harus berdasarkan hukum, tetapi juga harus berdasarkan etika," ujar inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu lagi.

BACA JUGA: Ketua Komisi I DPR RI Kutuk Aksi Teror terhadap Muslim di Selandia Baru

BACA JUGA : Fahri Lebih Sreg Jurus e-KTP Sandi Ketimbang Program Kartu Sakti Ala Jokowi

Petahana, menurut Fahri, harus mempertahankan kekuasaannya secara etis, dan penantang harus merebut kekuasaan juga secara etis. Sebab, etika lah yang membuat bangsa ini tenang, meski sedang 'perang'.

"Perang saudara atau sering juga disebut Civil War, atau perang warga sipil atau perang madani, bukan perang antarnegara, tapi perang faksi-faksi dalam negara. Ada banyak contohnya, hampir semua negara besar pernah mengalaminya. Ini adalah sengketa antar kelompok," sebutnya.

BACA JUGA : Komentari Debat Cawapres, Fahri: Konservatif Vs Progresif

Maka dari itu, Fahri mengajak kedua belah pihak, baik petahana maupun penantang untuk bersama menjunjung tinggi hukum dan etika dalam kompetisi, sebagaimana yang sudah diatur dan bahkan sudah disiapkan kode etik nya.

"Inilah yang harus kita jaga sekarang. Kita harus mengingatkan aparat sipil, Polri dan militer juga penyelenggara pemilu untuk tidak saja adil tetapi juga nampak adil. Ini adalah 'power Struggle' dalam demokrasi, sebuah pemilu damai yang tetap memiliki unsur kompetisi," pungkas anggota DPR dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet : Kesadaran Keselamatan Berkendara Harus Jadi Budaya


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR  

Terpopuler