jpnn.com, JAKARTA - Komisi I DPR RI mengutuk keras serangan teroris terhadap warga sipil yang tidak bersalah di masjid An Noor Kota Christcurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3).
Ketua Komisi I DPR RI, Dr. H. Abdul Kharis Al Masyhari menegaskan, kejadian tersebut merupakan aksi biadab teror penggunaan kekerasan terhadap mereka yang tidak bersalah, apalagi di tempat yang damai dan tenang.
BACA JUGA: Bamsoet : Kesadaran Keselamatan Berkendara Harus Jadi Budaya
“Komisi I DPR RI prihatin sekaligus belasungkawa terhadap para korban dan keluarga serta masyarakat Selandia Baru atas aksi teror tersebut. Hati kami tertuju kepada para korban dan keluarga mereka. Semoga Tuhan memberi mereka kedamaian. Kami turut berduka bersama warga Christchurch dan Selandia Baru,” ujar Abdul Kharis dalam keterangan persnya, Minggu (17/3).
Komisi I DPR RI secara khusus turut berduka atas meninggalnya WNI atas nama Lilik Abdul Hamid yang sebelumnya dilaporkan hilang dinyatakan sebagai salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa serangan teror Mesjid di Christchurch.
BACA JUGA: Bila Situasi tak Memungkinkan di New Zealand, Sebaiknya Opsi Travel Warning
BACA JUGA: Bila Situasi tak Memungkinkan di New Zealand, Sebaiknya Opsi Travel Warning
Dikatakan, Komisi I DPR RI mengapresiasi Menteri Luar Negeri RI yang telah menyampaikan belasungkawa langsung kepada istri almarhum, Nina Lilik Abdul Hamid melalui sambungan telepon dan Duta Besar RI bersama segenap masyarakat Indonesia di Christchurch yang juga telah mengunjungi kediaman keluarga almarhum Lilik di Christchurch untuk memberikan support terhadap musibah ini.
BACA JUGA: Fadli Zon: Aksi Pembantaian di Masjid Selandia Baru Sangat Biadab
“Begitupun, KBRI Wellington yang telah menjenguk WNI yang menjadi korban penembakan a.n. Bapak Zulfirman Syah di RS Christchurch Public Hospital, yang masih terus mendapatkan perawatan medis dari pihak RS. Kondisi anak dari Bapak Zulfirman Syah yang juga tertembak, saat ini diketahui sudah stabil. KBRI Wellington terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan keluarga korban yang terkena dampak aksi di Christchurch.”
Komisi I DPR RI melihat umat manusia berada dalam bahaya kehancuran ketika kebencian dibiarkan menang. Untuk itu, setiap aksi teror harus dihentikan oleh siapapun tanpa memandang latar belakang ras, agama, dan suku.
Dia mengatakan, Komisi I DPR RI mengajak kepada semua pihak untuk saling menjaga sikap toleransi, saling memahami dan memaafkan.
“Kami percaya, pemerintah Selandia Baru akan memastikan keadilan ditegakkan, tetapi kita tidak dapat melupakan bahwa kita perlu, bahkan lebih, untuk berjuang dalam toleransi, saling memahami dan memaafkan,” ujarnya
Selanjutnya, Komisi I DPR meminta Pemerintah Selandia Baru melalui Kementerian Luar Negeri RI untuk memberikan jaminan kepada setiap komunitas Muslim yang berada disana berupa rasa aman di dalam menjalankan ibadah dan aktivitas rutin lainnya tanpa dihinggapi rasa cemas dan khawatir akan keselamatan jiwanya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulfirman Sosok Supel, Irfan Yunianto Sembunyi di Belakang Masjid
Redaktur : Tim Redaksi