jpnn.com, JAKARTA - Inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Fahri Hamzah mengaku, selama empat tahun ini mengamati betul perjalanan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasil pengamatannya, pemerintah tidak punya lagi tenaga kuat mengangkat Indonesia agar disegani di mata dunia.
"Pemerintah yang sedang berjalan sekarang sudah tidak punya tenaga lagi untuk mengangkat bangsa kita, menuju kekuatan besar di dunia," kata Fahri saat memberikan sambutan dalam acara deklarasi organisasi massa Garbi DKI Jakarta, di Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (3/3).
BACA JUGA: Fahri Hamzah : Enggak Ada Istilah Kafir Dalam UU dan Konstitusi Indonesia
Fahri menjelaskan, pemerintah saat ini tidak memenuhi prasyarat penting untuk menjadi negara yang disegani. Hukum tidak ditegakkan. Penegakkan hukum dilakukan dengan tebang pilih.
"Hukum tidak tegak kepada semua arah. Hukum menjadi perlindungan bagi teman-teman dan menjadi senjata yang memusnahkan lawan," ungkap dia.
BACA JUGA: Fadli Zon Hingga Zulkifli Hasan Hadiri Deklarasikan Garbi DKI Jakarta
Lebih lanjut, ujar Fahri, undang-undang dan pasal-pasal karet dioperasikan rezim berkuasa untuk membungkam. Hal itu, bukan tanda-tanda dari negara yang punya kekuatan.
"Garbi lahir menentang kezaliman. Garbi lahir menentang arah lama yang tidak kuat menghadapi pikiran dan pendapat. Kami lahir untuk menentukan patok baru ketika bangsa sudah menyimpang arahnya," ungkap dia.
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Menurut Saya PKS dengan Presiden Jokowi Lebih Dekat
Fahri meyakini, negara memerlukan wajah pemimpin baru agar Indonesia menjadi bangsa yang disegani di mata dunia.
"Apakah saudara percaya kalau presidennya baru sanggup membawa Indonesia ke arah yang lebih baik? Sanggup. Kira-kira setuju berarti ya," pungkasnya. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR: Boleh Berbeda Pilihan Politik, Tetapi Tetap Bersahabat
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan