jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mendorong pimpinan di partai yang dipimpin Sohibul Iman itu diganti.
Namun, Fahri tidak menyebutkan siapa yang harus menggantikan Sohibul Cs.
BACA JUGA: Tifatul Sindir Fahri Hamzah dengan Pantun, Baca Aja Deh...
“Saya tidak tahu. Yang penting orang yang mau mengerti dinamika secara lebih komprehensif, bukan orang yang tidak mengerti persoalan dan tidak mengerti lapangan,” kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6).
Menurut Fahri, PKS sekarang membutuhkan orang-orang yang konkret. Tidak perlu pimpinan yang jaim (jaga image). Namun, dibutuhkan orang yang mengakar ke bawah dan bisa membawa semangat bagi kader.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Pimpinan PKS Harus Diganti Biar Maju
“Kalau yang ini terus terang, lemes orangnya,” sindir Fahri.
Saat ditanya apakah sebaiknya dikembalikan ke Anis Matta, Fahri juga menjawab tidak tahu karena itu merupakan dinamika di tingkat elit.
BACA JUGA: Pakar: Pansus Angket KPK Tidak Sah, Fahri Hamzah Salah Satu Alasannya
Namun, Fahri berpendapat, daripada mati lemas memang harus ada yang mengambil inisiatif untuk mencari seorang pembaharu.
Dia mengatakan, partainya pernah mengalami masa sulit saat Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) berurusan hukum. Kasus itu terjadi persis setahun jelang pemilu 2014. Vonis LHI hanya empat bulan sebelum pemilu.
Namun, karena kepemimpinan Anis bagus, partai tidak jatuh. Meski memang perolehan kursi berkurang karena munculnya partai-partai baru. Yang hilang juga suara dia.
“Dalam masa sulit pun (PKS) masih berkembang. Apalagi sekarang ada angin PKS habis menang di pilkada DKI Jakarta. Tapi, ini lemes,” katanya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini mengatakan, banyak kader yang sembunyi-sembunyi bertemu dengannya. Sebab, Fahri menegaskan, pimpinan PKS melarang kader partai bertemu dengannya.
“Coba bayangkan, kok bisa PKS ini pimpinannya membuat larangan kader ketemu saya. Tidak ada partai bisa menang dengan cara begini. Eksklusif, ngambekan, kaku, bakal innalillahi ini semua,” papar Fahri.
Dia menegaskan, harus ada tim yang kuat memimpin partai ini supaya bisa terbang. Tim itu harus dibangun oleh orang yang punya karisma.
“Kalau tidak, ya repot,” katanya. “Kalau presidennya sudah diganti, kan timnya juga akan terbentuk.” (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Angket, PKS Tetap Pertanyakan Keberanian KPK Usut Kasus Terkait Ahok
Redaktur & Reporter : Boy