Fahri Hamzah Sentil Pernyataan Menag Yaqut, Begini Katanya

Senin, 25 Oktober 2021 – 22:25 WIB
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas soal Kemenag. Foto/ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kementerian Agama merupakan hadiah dari negara untuk Nahdlatul Ulama (NU). 

Menurut dia, Menag Yaqut mungkin ingin menghibur para santri dan kiai dalam forum internal. 

BACA JUGA: Gus Yaqut Sebut Kemenag Hadiah untuk NU, Aziz Yanuar Bereaksi Begini

"Saya bilang itu kemungkinan forum internal untuk menghibur para kiai. Namun, karena bocor ke publik dia harus klarifikasi bahwa itu basa basi dia di depan para kiai," ungkap Fahri Hamzah usai di sela Bedah Buku dengan judul Catatan dari Senayan 2: Relasi Islam dan Negara, Perjalanan Indonesia karya Arsul Sani di Komplek Perlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/10). 

Dia menilai Kemenag bukanlah lembaga keagamanan, melainkan lembaga negara yang harus mengikuti prinsip-prinsipnya. 

BACA JUGA: Gus Yaqut Klarifikasi soal Kemenag Hadiah Negara untuk NU, Ibarat Obrolan Suami-Istri

"Saya ingatkan Kemenag bukan lembaga keagamaan, tetapi lembaga negara," ungkapnya. 

Dia juga berharap kehadiran Kemenag hadir untuk seluruh rakyat Indonesia. 

BACA JUGA: Inilah Klarifikasi Gus Yaqut Soal Kemenag Hadiah Negara untuk NU 

Sebab, kata Fahri, Kemenag ke depan memiliki tugas yang sangat berat. Salah satunya harus bisa membersihkan oknum yang tidak bertanggung jawab di Kemenag. 

"Menag memiliki tugas yang besar yaitu membersihkan dari maladministri jabatan, dan malpraktek korupsi yang ada di Kemenag. Itu tugas besar Menag," kata dia. 

Sebelumnya, Gus Yaqut menyampaikan pernyataan Kemenag merupakan hadiah negara untuk NU dalam sebuah webinar internasional yang diunggah di akun TVNU di YouTube, Rabu (20/10).  

Pernyataan Yaqut tersebut berawal adanya perdebatan kecil di Kemenag, terkait adanya keinginan mengubah logo atau tagline “Ikhlas Beramal”.

Gus Yaqut menilai tagline tersebut tidak perlu ditulis melainkan dimaknai di dalam hati. 

Ikhlas kok ditulis, ya, ini menunjukkan enggak ikhlas," kata Gus Yaqut. 

Perdebatan kemudian berlanjut tentang sejarah Kemenag.  Yaqut menyebut adanya seorang ustaz yang tidak setuju apabila Kemenag harus menaungi semua agama. 

"Ada yang tidak setuju, 'Kementerian ini harus Kementerian Agama Islam’, karena Kementerian Agama itu adalah hadiah negara untuk umat Islam. Saya bantah, bukan, Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tetapi spesifik untuk NU," katanya. 

Sementara itu, dalam acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Ke-20 Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama di Solo, Senin, Menag Yaqut mengklarifikasi pernyataan kontroversialnya tersebut. 

Yaqut mengatakan pernyataannya itu bertujuan untuk memicu semangat para santri dan pondok pesantren. 

"Pertama, saya sampaikan di forum internal, intinya adalah memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren," kata Yaqut di Solo, Senin. (ddy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler