Fahri Hamzah Soroti Wacana Pemberlakuan Sistem Proporsional Tertutup, Menohok

Jumat, 30 Desember 2022 – 22:53 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menyoroti narasi soal kemungkinan pemungutan suara Pemilu 2024 dilakukan dengan sistem proporsional tertutup.

Diketahui, isu itu mengemuka setelah muncul pernyataan Ketua KPU RI Hasyim Asyari yang membuka kemungkinan pemungutan suara dengan sistem tersebut.

BACA JUGA: Ketua Komisi II DPR RI Pertanyakan Soal Pemilu Sistem Proporsional Tertutup

Menurut Fahri, sistem proporsional tertutup membawa Indonesia ke era partai politik komunis yang bisa mengontrol pejabat publik.

"Itu artinya, kita sudah masuk era politik partai komunis, yang ingin menguasai dan mengontrol seluruh pejabat publik, khususnya anggota legislatif," kata Fahri dalam keterangannya pada Jumat (30/12). 

BACA JUGA: Dave Golkar Sebut Sistem Proporsional Terbuka Masih Relevan, Suara Rakyat Suara Tuhan

Menurut Fahri, partai punya kuasa besar ketika proporsional tertutup diberlakukan.

Sebab, sistem itu memunculkan ketergantungan dalam penentuan nama pejabat publik oleh partai.

BACA JUGA: Sistem Proporsional Terbuka, Partisipasi Publik Lebih Besar

"Ini sebenarnya tradisi komunis. Menurut saya, ini krisis besar yang dihadapi setiap negara dan partai politik karena mereka tidak meneruskan tradisi dan tidak berpikir demokratis," katanya.

Menurut Fahri, pihak yang menginginkan proporsional tertutup di pemilu ialah partai yang haus kekuasaan. 

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan partai yang ingin proporsional tertutup hanya ingin menang tanpa memedulikan caranya diperoleh secara demokratis atau tidak.

"Saya kira ini harus menjadi wake up call (panggilan untuk membangunkan seseorang dari tidurnya, red) bagi kita, bahwa sistem totaliter jadi implan secara lebih permanen di dalam negara kita. Ini berbahaya sekali," kata Fahri.(ast/jpnn) 


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler