jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta pemerintah bertindak maksimal untuk menghentikan pembantaian muslim Rohingya di Myanmar.
"Pemimpin Indonesia atas nama Pancasila dan rakyat Indonesia harus bertindak lebih," kata Fahri, Jumat (1/9).
BACA JUGA: Fahri Hamzah Minta Anggaran Kunker DPR tak Dipersoalkan
Pemerintah yang lalu, khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengambil upaya penuh untuk menarik Mayanmar ke dunia demokrasi dan pemilu yang jujur dan adil setelah rezim militer berkuasa begitu lama.
Sedangkan Pemerintah Joko Widodo - Jusuf Kalla, sambungnya, telah berupaya untuk mengantarkan misi kemanusiaan.
BACA JUGA: Ini Kerugian Prabowo Jika Berani Gandeng Fahri Hamzah di Pilpres 2019
Tetapi, pertumpahan darah dan pembantaian serta genosida terus menimpa Rohingya.
"Kita tidak saja menyaksikan viral meme dan video pendek yang mengerikan tetapi berita dari kantor berita resmi," ujar Fahri.
BACA JUGA: Aris Budiman Blak-blakan, Fahri Yakin Banget KPK Membusuk dari Dalam
Dia mengatakan, memang ingin menjaga demokrasi Myanmar yang telah berjalan di tengah keinginan segelintir elite militer untuk kembali.
Tetapi, justru nyawa manusia tak berdosa jauh lebih mahal dari apa pun. "Atas nama Pancasila dan rakyat Indonesia pemerintah harus bertindak lebih," tegasnya.
Gunakanlah forum-forum dunia, ASEAN, OKI atau PBB untuk meminta ketegasan.
Karena jika secara regional pembantaian tidak bisa dihentikan maka inilah bibit penyakit yang bisa menjalar.
"Kepemimpinan Indonesia dinantikan dunia saat ini," tegasnya. Ruang kosong diplomasi harus diaktifkan agar Indonesia dikenal dan akhirnya memimpin dunia.
"Inilah kepemimpinan Pancasila yang menjadi dasar bagi peradaban Indonesia," tuntas Fahri. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Fahri Hamzah Klop Dampingi Prabowo di Pilpres
Redaktur & Reporter : Boy