jpnn.com, JAKARTA - Pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Herry Iman Pierngadi memberi target tinggi kepada Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto di Australian Open 2019 yang berlangsung di Quaycentre, Sydney Olympic Park mulai 4 hingga 9 Juni. Minimal mereka harus masuk semifinal.
Target khusus itu dibebankan Herry lantaran peringkat mereka turun. Dari peringkat kelima, menjadi keenam. Mereka keluar dari lima besar dunia lantaran tidak dimainkan di Piala Sudirman lalu. ''Ya, minimal masuk semifinal, supaya bisa dongkrak poin. Kalau bisa final dan juara, malah lebih bagus," kata Herry.
BACA JUGA: Sudirman Cup 2019: Ahsan / Hendra Perpanjang Napas Indonesia
Sejak kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 dibuka akhir April lalu, Fajar / Rian belum masuk peringkat sama sekali. Kualifikasi dimulai di New Zealand Open. FajRi (sebutan mereka) tidak ikut dalam turnamen tersebut. Setelah itu, tidak tampil di Piala Sudirman. Mereka belum mendapat poin.
Hal itu berbanding terbalik dengan pasangan senior Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan. Pasangan juara dunia dua kali itu nyaman di peringkat pertama klasemen kualifikasi Olimpiade. Mereka mengumpulkan 14,387 poin, hasil dari juara di New Zealand Open dan semifinal Piala Sudirman. Ahsan/Hendra dimainkan saat Indonesia menghadapi Denmark di fase grup.
BACA JUGA: Saat Trofi Piala Sudirman Dibawa Masuk, Semua Terdiam, Termasuk Indonesia
Soal ini, Herry santai. Kualifikasi masih panjang. FajRi masih punya banyak waktu untuk mengejar pengumpulan poin. Herry mengatakan tidak akan pilih-pilih siapa yang diprioritaskan ke Olimpiade. Dia justru membuat persaingan tetap terbuka. Setiap pasangan untuk bisa membuktikan kualitas.
"Siapa pun yang masuk (ke Olimpaide), itu tetap anak buah saya. Enggak hanya dua. Tiga pasangan juga memungkinkan. Mereka sendiri yang nantinya akan membuktikan," kata pria yang mendapat julukan Coach Naga Api itu.
BACA JUGA: 30 Tahun Puasa, Semoga Indonesia Juara Piala Sudirman 2019
(Baca Juga: Respons Hendry Saputra soal Prestasi Tunggal Putra PBSI)
Melihat situasi saat ini, Ahsan / Hendra lebih diunggulkan daripada FajRi. Secara usia dan pengalaman, pasangan berjuluk The Daddies—para ayah—itu lebih matang. Performa mereka tahun ini juga lebih konsisten. Juara All England melontarkan peringkat mereka ke empat besar. Sedangkan FajRi, baru masuk peringkat kelima, sudah turun lagi.
Herry pernah mengatakan, jika ada tiga pasangan yang lolos, dia akan lebih memilih FajRi. Karena lebih muda, tenaganya oke. Tapi, "Mereka (FajRi) masih harus banyak belajar. Terutama untuk event besar,'' kata Herry. ''Untuk Ahsan/Hendra, yang bakal jadi kendala mungkin faktor usia. Tapi mereka sudah membuktikan bisa juara di New Zealand dan sumbang poin di Sudirman," imbuh Herry.
Pelatih PB Djarum itu menambahkan, persaingan tidak hanya seputar The Daddies atau FaJri saja. Marcus Fernaldi / Kevin Sanjaya juga harus tetap kompetitif. Menjadi pasangan terbaik dunia tidak boleh membuat mereka lengah. "Jika mereka tidak bisa mempertahankan prestasi seperti tahun 2017 dan 2018, ini bakal berat. Mareka juga harus waspada," tandasnya. (gil/na)
Persaingan Ganda Putra
Marcus/Kevin
Peringkat dunia: 1
Peringkat Kualifikasi: 5 (11,003 poin)
Highlight 2019
Juara Malaysia Masters
Juara Indonesia Masters
Finalis Kejuaraan Asia
Ahsan/Hendra
Peringkat dunia: 4
Peringkat Kualifikasi: 1 (14.387 poin)
Highlight 2019
Juara All England
Juara New Zealand Open
Fajar/Rian
Peringkat dunia: 6
Peringkat Kualifikasi: -
Highlight 2019
Juara Swiss Open
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komposisi Ganda Putra Indonesia Paling Menakutkan di Fase Grup Piala Sudirman 2019
Redaktur : Tim Redaksi