Fakta Baru Pelarian Carlos Ghosn, Ternyata

Kamis, 09 Juli 2020 – 11:39 WIB
Ilustrasi Carlos Ghosn. Foto: Nissan

jpnn.com, BOSTON - Terkuak fakta baru dari proses pelarian mantan pimpinan Nissan Motor, Carlos Ghosn dari Jepang ke Lebanon, pada tahun lalu.

Pengadilan federal di Boston, menemukan bahwa Ghosn mengirimkan uang 862.500 dolar AS atau setara Rp 12,4 miliar kepada perusahaan yang dikelola oleh salah satu dari dua orang yang membantunya melarikan diri, kata Jaksa di AS.

BACA JUGA: Gara-Gara Uang Jasa Carlos Ghosn, Nissan Didenda Rp 320 Miliar

Fakta baru itu terungkap setelah dua orang tersebut -- Michael Taylor dan putranya Peter Taylor -- berusaha menghindari ekstradisi ke Jepang terkait pelarian Ghosn.

Michael Taylor adalah pensiunan pasukan khusus AS yang sempat menjadi spesialis keamanan swasta.

BACA JUGA: Prihatin, Petarung Cantik UFC Terpaksa Jual Jasa kepada Pria Hidung Belang

Pengacara Taylor mengatakan kliennya ditahan selama lebih dari enam pekan di Norfolk County Correctional Center Massachusetts, AS, di mana 36 narapidana dan staf dinyatakan positif COVID-19.

"Tidak ada risiko penerbangan dan tidak diragukan bahwa ada kondisi di mana mereka dapat dibebaskan," tulis para pengacara, dilansir Reuters pada Rabu (8/7).

BACA JUGA: Tak Menyerah, Nissan Tuntut Ganti Rugi ke Carlos Ghosn

Pengadilan Federal Massachusetts menunjukkan bukti transfer yang terjadi pada Oktober tahun lalu sebesar 540.000 dolar AS dan 322.500 dolar AS dari rekening bank di Paris ke Promote Fox LLC, sebuah perusahaan yang dikelola oleh Peter Taylor.

Pengadilan belum menyatakan berapa banyak uang yang diterima Taylor sebagai bayaran, tegapi jaksa mengatakan itu "bukti tambahan" bahwa mereka punya sumber daya untuk melarikan diri, dan harus tetap ditahan sebagai "risiko penerbangan."

Dalam tuntutan yang dibacakan Selasa (7/7), Hakim AS Donald Cabell menolak upaya Taylor untuk membatalkan surat perintah penangkapan.

Pengacara keluarga Taylor menolak mengomentari transfer tersebut.

Ghosn melarikan diri ke Lebanon pada Desember 2019. Ia sempat ditahan di rumahnya atas tuduhan kejahatan keuangan. Ghosn meninggalkan Jepang dengan menumpang sebuah jet dan bersembunyi di sebuah kotak.

Lebanon yang menjadi kampung halaman Ghosn tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Jepang. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler