jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkap fakta di balik pemilihan Ketum PSSI dalam KLB, Kamis (16/2).
Dalam KLB PSSI itu sendiri Menteri BUMN Erick Thohir menang, mengalahkan Ketua DPD LaNyalla Mattalitti.
BACA JUGA: Terpilih Sebagai Ketum PSSI, Erick Thohir Merasa Belum Menang, Ini Alasannya
Fakta terungkap dari Mahfud MD. Menurut pria kelahiran Sampang itu, penggantian Ketua Umum PSSI itu dilatarbelakangi rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
"Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Pak Erick Thohir sebagai Ketum PSSI melalui Kongres Luar Biasa. Bahwa penggantian itu dilakukan melalui KLB sudah jelas hal itu karena rekomendasi TGIPF, yakni agar Pengurus PSSI diganti tanpa menunggu kongres biasa," tutur Mahfud di Instagram.
BACA JUGA: Erick Thohir Jadi Ketua Umum PSSI, Revolusi Sepak Bola Indonesia Dimulai
Mahfud MD bilang pesan-pesan kepada Erick Thohir sudah tersampaikan melalui dokumen TGIPF.
BACA JUGA: Jadi Ketum PSSI, Erick Thohir Punya Triple Power Menjelang Pilpres 2024
"Saya juga sudah berdiskusi secara langsung dengan Pak Erick Thohir yang merupakan orang profesional di sepak bola, yang punya kecintaan dan impian tentang kemajuan PSSI," katanya.
Mohammad Mahfud Mahmodin -nama lengkap Mahfud, meyakini Erick mampu membiayai dirinya sendiri dan mengurus PSSI tanpa harus korupsi.
"Dia tidak akan korupsi dan tidak akan membiarkan terjadinya pasar gelap dalam pertandingan-pertandingan sepak bola Indonesia," ujarnya.
Bagaimana dengan rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan lainnya?
"Semua rekomendasi TGIPF sudah dilaksanakan, termasuk penegakan hukum baik hukum tata pemerintahan maupun hukum pidana. Ada juga Peraturan Polri dalam pengamanan sepak bola yang sesuai dengan ketentuan FIFA," tutur Mahfud.
"Renovasi untuk standardisasi stadion juga sudah mulai. Bahwa pelaksanaannya bertahap dan banyak yang belum selesai itu biasa saja. Harus ikut semua mekanisme yang telah diatur dan disepakati antara pemerintah, PSSI, dan FIFA. Kalau mau-maunya sendiri juga tak bisa," imbuhnya. (ig/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan