jpnn.com - TERNATE - Wacana kenaikan harga rokok tak berpengaruh terhadap harga cengkih. Bahkan seperti biasanya saat panen, harga cengkih selalu turun.
Pantauan Malut Post (JPNN Group) di beberapa toko hasil bumi di Ternate, kemarin (23/8), harga cengkih turun. Penurunannya terjadi sejak Senin (22/8).
BACA JUGA: DPD: BPD Jangan Hanya Berorientasi pada Bisnis
Di Toko Harapan Karya, cengkih turun dari Rp 100.000 menjadi Rp 90.000 per kilogram. Pemilik Toko Harapan Karya, Ruben, mengatakan permintaan cengkih dari pabrik turun.
BACA JUGA: Kantongi Izin OJK, Corpus Ramaikan Bisnis Manajemen Investasi
Menurutnya, jika suatu saat harga rokok naik maka penjualan rokok turun sehingga produksi rokok juga ikut turun, dan berdampak terhadap sepinya permintaan cengkih. Akibatnya, harga beli cengkih akan terjun bebas.
"Kalaupun ekspor cengkih keluar negeri, hal ini tidak mungkin dilakukan karena harganya akan lebih rendah dibandingkan dijual ke pabrik rokok dalam negeri, karena cengkih di luar negeri juga banyak," ungkapnya.
BACA JUGA: DPR Minta Holdingisasi Tunggu Revisi UU BUMN
Sedangkan harga pala, fuli dan coklat masih stabil. Pala Rp 70.000 per kilogram, fuli Rp 135.000 per kilogram, cokelat Rp 35.000 per kilogram, dan pinang Rp 9.000 per kilogram.
Di UD Putra Daerah, harga kopra gudang naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 11.000 per kilogram, sedangkan kopra harian stabil Rp 8.500. Harga kopra gudang naik dua hari lalu. Ko Scheng pemilik UD Putra Daerah mengatakan, kenaikan harga kopra disesuaikan dengan bursa luar negeri.
"Harga coklat masih Rp 35.000 per kilogram,” akunya.
Di Toko Modern Raya, harga cengkih lebih rendah yakni Rp 88.000 dari sebelumnya Rp 92.000 per kilogram. Pemilik Toko Modern Raya Vicko Wijaya, menuturkan penurunan harga cengkih karena permintaan pabrik rokok tiba-tiba anjlok. Sementara harga pala dan fuli masih stabil. Pala Rp 75.000 per kilogram dan fuli Rp 135.000 per kilogram.(JPG/tr-03/onk/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPD SULUTGO Ikut Salurkan KPR Bersubsidi
Redaktur : Tim Redaksi