jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan tercatat sebagai partai politik pendukung pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang paling tidak puas terhadap hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Pengamat kepemiluan Said Salahudin menyimpulkan setelah melihat data permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK), PDIP tercatat paling banyak dari parpol pendukung capres 01 yang menggugat hasil pileg, yaitu di 20 provinsi.
BACA JUGA: PDI Perjuangan Sedang Kumpulkan Nama yang Cocok
Setelah PDIP terdapat Partai Nasdem, menggugat hasil pileg di 16 provinsi, Golkar (15), PKB (14), Partai Hanura (13), PPP (11), Partai Perindo (10), serta PBB (10).
"Adapun PSI dan PKPI tampak pasrah pada hasil pemilu, sebab masing-masing parpol itu hanya menggugat hasil pileg di tiga provinsi saja. PSI menyoal di Jawa Barat, Sulawesi Utara dan Papua. Sedangkan PKPI di Sumatera Utara, Maluku Utara, dan Papua," ujar Said di Jakarta, Senin (27/5).
BACA JUGA: Cerita Mas AHY soal Pak SBY Ucapkan Selamat kepada Presiden Jokowi
BACA JUGA: Menang Pileg Lagi, PDIP Doakan Jokowi - Ma'ruf Tunaikan Janji
Meski demikian, Dewan Pakar Pusat Konsultasi Hukum Pemilu ini menyatakan, secara keseluruhan PDIP masih kalah dibanding dengan Partai Berkarya. Partai yang dipimpin Tommy Soeharto itu bisa disimpulkan paling tidak puas pada hasil pileg di seluruh Indonesia. Berkarya menggugat hasil Pileg di 34 provinsi.
BACA JUGA: SBY Puji Pidato Kemenangan Jokowi, Lega Prabowo Tak Menyimpang dari Konstitusi
Selain Berkarya, empat parpol pendukung capres 02 lainnya juga ikut membawa hasil pemilu ke MK. Uniknya, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkesan lebih tidak puas pada hasil pemilu dibandingkan partai besutan Prabowo Subianto.
Demokrat menggugat hasil pileg di 23 provinsi, sedangkan Gerindra di 21 provinsi. Berikutnya PAN (15 provinsi), dan yang paling sedikit mengajukan gugatan dari kubu 02 adalah PKS (12 provinsi).
"Jika ketidakpuasan partai-partai politik terhadap hasil pileg dikaitkan dengan ketidakpuasan pada hasil pilpres, muncul fakta menarik. Parpol pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin relatif lebih banyak menyoal pemilu dibanding parpol pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," ucap Said.
BACA JUGA: Prabowo Tolak Hasil Rekapitulasi KPU, Bagaimana Hasil Pileg?
Padahal, ketidapuasan terhadap hasil pemilu selama ini terkesan lebih sering disuarakan partai-partai pendukung 02. Parpol-parpol pendukung 01 justru lebih sering menepis adanya dugaan pelanggaran atau kecurangan pemilu.
"Terkait hal ini, pandangan yang mengatakan bahwa derajat kecurangan pemilu antara di pileg dan pilpres berbeda, mungkin juga ada benarnya. Mungkin pada waktunya MK akan mengklarifikasi hal itu," pungkas Said. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menang Pileg Lagi, PDIP Doakan Jokowi - Maruf Tunaikan Janji
Redaktur & Reporter : Ken Girsang