jpnn.com - jpnn.com -Preferensi orang tua dalam memilih sekolah untuk anaknya sangat dipengaruhi oleh brand atau citra yang positif dari aktivitas sekolah.
Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, umumnya orang tua mencarinya melalui website atau situs resmi dari sekolah.
BACA JUGA: Dana BOS Belum Cair, Sekolah Cari Talangan
Hal tersebut disampaikan dosen London School of Public Relations (LSPR) Lestari Nurhajati saat berbicara pada seminar sehari bertajuk School Branding Strategy yang digelar oleh Universitas Darma Persada (Unsada) di Jakarta, Selasa (7/3). Praktisi public relations (PR) Anke Dwi Saputro juga tampil sebagai pembicara.
''Berdasarkan riset terhadap tren pada pendidikan tinggi, perangkat terpenting dalam pemasaran online itu adalah situs yang efektif dan intuitif. Di dalamnya ditegaskan brand utama dari sebuah institusi yang bersangkutan,'' katanya.
BACA JUGA: Ingat, Pendidikan Bukan Hanya Tanggung Jawab Negara
Di dalam website tersebut, kata Lestari, sering disokong dengan sejumlah elemen pendukung, tampilan memikat serta konten yang menarik.
Faktor tersebut, kata dia, menjadi penentu bagi setiap orang tua dalam memutuskan pilihannya terhadap sebuah sekolah.
BACA JUGA: Informasi Penting soal Pendaftaran 8 Sekolah Kedinasan
''Para orang tua sangat mempertimbangkan karakteristik sekolah yang tecermin lewat merek yang mendukung karakteristik tersebut. Inilah yang kemudian mendorong pemilihan sekolah bagi anak-anak mereka,'' ujarnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Angke. Mengutip hasil riset terhadap perilaku siswa yang termuat di dalam International Journal of Education Management, Angke mengungkapkan bahwa sekitar 92 persen proses rekrutmen siswa baru itu berawal dari adanya aktivitas virtual.
Sedangkan 65 persen lainnya, berasal dari tim marketing.
"Riset ini juga menunjukkan bahwa delapan jam dari hasil interaksi konten digital sangat memengaruhi proses pemilihan sebuah sekolah,'' katanya.
Berkaitan dengan upaya membangun citra sebuah sekolah, Lestari menjelaskan ada sejumlah hal yang perlu diperkuat.
Di antaranya faktor trust (kepercayaan), quality (kualitas), perception (persepsi), identity (identitas), dan loyalty (loyalitas).
''Di sini diperlukan juga penguatan terhadap brand positioning yang menjadi nilai proposisi yang perlu disampaikan kepada calon siswa,'' jelasnya.
Sementara itu, Rektor Unsada Dadang Solihin mengatakan, para pengelola sekolah sudah sepatutnya untuk melek terhadap perkembangan dunia digital.
Dia berharap, seminar ini akan bisa membuka cakrawala kepada para guru dan pelajar yang terlibat.
''Harapan kami, seminar ini bisa memberikan pencerahan kepada para guru dan siswa dari Jakarta dan Bekasi yang kami undang dalam seminar ini,'' katanya. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maluku Jadi Prioritas Program Pemerataan Pendidikan
Redaktur & Reporter : Ragil