Ancaman jatuhnya sanksi FIFA itu buntut dari gagalnya pelaksanaan Kongres PSSI di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (22/5)
BACA JUGA: Manajemen Persijap Ajukan Tambahan Dana
Kegagalan kongres itu bukan kali pertama, tapi kedua kalinyaAnggota Komite Normalisasi Rendra Kresna membeberkan, jika sanksi benar-benar dijatuhkan, efeknya bagi sepak bola Indonesia sangat berat
BACA JUGA: Pirlo Pilih Nyonya Tua karena Ingin Juara
Secara khusus ia mengkhawatirkan nasib Arema ke depanBACA JUGA: Chicharito Terancam Tanpa Liburan
Namun karena sanksi nanti, besar kemungkinan investor akan berpikir ulang untuk menanamkan investasinya di Arema."Logikanya, buat apa susah-susah menanamkan saham di tim, tapi tidak ada kelanjutan jika berprestasi di liga domestik," ungkap Rendra.
Seperti diketahui, karena sedang dihantam krisis finansial, manajemen Arema sudah menawarkan pengelolaan Arema ke klubSejumlah investor dikabarkan sudah mulai merapat, salah satunya dari Bakrie GrupBahkan Bakrie Grup sudah menyiapkan dana besar untuk mengelola Arema secara penuh.
Bukan hanya Bakrie Grup, PT Medco juga dikabarkan telah menjalin kerja sama dengan AremaNamun semuanya masih menunggu perkembangan nasib sepak bola tanah air pasca gagalnya kongres PSSI.
Investor itu juga menunggu persoalan internal di Arema terselesaikanOrganisasi di Yayasan Arema di bawah kendali Muhammad Nur yang menaungi PT Arema Indonesia segera ditata ulangSehingga investor bisa mendapat kepastian siapa penanggung jawab Arema.
Menurut pria yang juga Presiden Kehormatan di Arema ini, kondisi saat ini sangat tidak menguntungkan bagi AremaPadahal secara prestasi tim di kancah Indonesia Super League, Arema masih berpeluang untuk merebut posisi runner upArtinya kans tampil di AFC Cup cukup terbuka.
"Arema adalah tim besar di ISL dan ingin terus berprestasiBayangkan jika musim ini Arema masih lolos ke kancah internasional, misalnya AFC Cup, Arema tidak akan bisa bertanding karena sepakbola Indonesia dicekal FIFA," sesal Rendra.
Terpisah, asisten manajer Arema, Abriadi Muhara yang juga menjadi salah satu peserta di Kongres PSSI 2011 membenarkan, Indonesia tinggal menunggu sanksi dari FIFA"Kita tidak inginkan hal ini terjadiTapi dengan insiden di Kongres PSSI 2011, kami sangat yakin FIFA akan memberi sanksi kepada Indonesia," ucap dia.
Pria yang pernah menjabat sebagai HRD Badan Liga Indonesia (BLI, kini PT Liga Indonesia) tersebut mengatakan, sanksi tersebut akan sangat berdampak pada keberlangsungan hidup orang-orang yang selama ini berkecimpung dengan sepakbola"Tidak akan ada lagi yang menoleh kepada persepakbolaan IndonesiaYang jadi korban terbesar, jelas, pemain," tegas Abriadi.
Dengan keadaan tersebut, dalam waktu dekat ini, pria yang juga menjadi ketua panpel Arema tersebut berencana akan mengumpulkan pemain Arema untuk membahas masalah yang tengah mengguncang persepakbolaan Indonesia ini"Secara personal, kami akan berupaya memberi penjelasan kepada masing-masing pemainTidak ada yang menginginkan ini terjadi di sepakbola Indonesia," tandas alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin tersebut.
Media officer Arema, Sudarmaji menambahkan, setidaknya akan ada dua efek yang akan dirasakan AremaEfek pertama yaitu investor yang akan menanamkan sahamnya dan mengelola Arema akan menjauh"Apalagi ini sudah mendekati deadline pencarian investor," ucap dia.
Lebih lanjut Sudarmaji mengatakan, jika pun kemungkinan terburuk kompetisi akan dihentikan, maka Arema kembali akan merasakan dampak sangat besar"Arema masih punya empat laga kandangMisalkan kita disanksi dan kompetisi dihentikan, ini akan menjadi dampak yang luar biasa bagi AremaApalagi tim seperti Arema sangat bergantung dengan hasil tiket pertandingan," tandas mantan wartawan ini(did/abm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Fran-Pia Jawab Kepercayaan
Redaktur : Tim Redaksi