FAPSI Mengkaji Soal Pembenahan Industri Kreatif Sepak Bola Indonesia

Selasa, 31 Januari 2023 – 20:53 WIB
Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) menggelar seminar nasional bertajuk “Pembenahan Industri Sepak Bola Indonesia: Ekonomi dan Pembangunan Industri Kreatif” yang dilaksanakan di Sutan Raja Hotel and Convention Centre, Bandung, Selasa (31/1/2023). Foto: Dok. FAPSI

jpnn.com, BANDUNG - Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) menggelar seminar nasional bertajuk “Pembenahan Industri Sepak Bola Indonesia: Ekonomi dan Pembangunan Industri Kreatif” yang dilaksanakan di Sutan Raja Hotel and Convention Centre, Bandung, Selasa (31/1/2023).

Koordinator Nasional FAPSI Dr. Amsori Bahruddin Syah mengatakan FAPSI telah menyelenggarakan rangkaian tur seminar di beberapa kota dalam menjaring partisipasi para akademisi dalam mengkaji persoalan dalam sepak bola Indonesia.

BACA JUGA: Maju Calon Ketum PSSI, Erick Thohir Ingin Sepak Bola jadi Sarana Pemersatu

Kali ini, FAPSI fokus membahas soal pembenahan industri kreatif dalam pembangunan sepak bola Indonesia.

Pasalnya, pembenahan dan pengelolaan Industri olahraga khususnya sepak bola sangat penting mulai dari pengelolaan, penyediaan dan pemasaran produk atau jasa di bidang olahraga.

BACA JUGA: Akademisi Dorong PSSI Buat Roadmap Pembinaan Talenta Sepak Bola Indonesia

“Konsep industri sepak bola pada dasarnya adalah bagaimana sepak bola sebagai sebuah event mampu memberikan hiburan rakyat yang menggembirakan serta membawa dampak ekonomi dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat; mulai dari pemain, panitia pelaksana, klub, hingga penikmat sepak bola sebagai sebuah tontonan,” kata Amsori kepada wartawan, Selasa (31/1).

Menurut Amsori, dengan memaksimalkan industri kreatif, klub bisa memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan berbagai aset yang dimilki klub.

BACA JUGA: Sepak Bola Porseni NU, Anak-Anak Antusias Menyaksikan Pertandingan

“Seperti bursa transfer pemain, penjualan tiket pertandingan, penjualan berbagai merchandise dan untuk menarik minat investor atau perusahan swasta mau memberikan dana promosinya,” ujar Amsori.

Amsori menilai pengelolaan sepak bola di Indonesia masih jauh dari harapan, yaitu terciptanya industri sepak bola.

“Industri sepak bola di Indonesia baru sebatas memanfaatkan kegiatan utama pertandingan sepak bola atau kompetisi. Klub sebagai pelaku utama kegiatan industri sepak bola kenyataannya belum mampu mengelola kegiatannya untuk menghasilkan keuntungan,” ungkap Amsori.

Lebih lanjut, Amsori mengatakan sepak bola Indonesia belum mampu menjadikan event sepak bola jadi hiburan rakyat yang menggembirakan serta membawa dampak ekonomi dan kesejahteraan.

“Kebijakan yang tepat harus segera diambil PSSI dan pemerintah, swasta dan masyarakat jika industri sepak bola benar-benar menjadi tujuan dan cita-cita bersama dalam membangun sepak bola Indonesia selain prestasi tim nasional,” tegas Amsori.

Diketahui, dalam kegiatan seminar nasional kali ini, FAPSI menghadirkan enam  narasumber ahli yang membahas persoalan industri kreatif sepak bola Indonesia.

Keenam narasumber tersebut yakni Adnan Kasofi, ME; Kennorton Hutasoit, M.Ikom; Dr. Sandey Tantra Paramitha, S.Si., M.Pd; Hamdan Nugroho, ST,. MT; Rosadi Rofik, SE,. M.Si; Rosadi Rofik, SE,. M.Si dan Sigit Nugroho, SE, MM.

Hadir pula dalam seminar ini ratusan peserta dari akademisi, suporter sepak bola dan pemerhati sepak bola di Bandung.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler