jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) menanggapi rencana Ketua Umum PSSI Erick Thohir menggunakan Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1.
Hal ini dianggap sebagai momentum revolusi terbaik di sepak bola tanah air.
BACA JUGA: Perkuat Bisnis Telekomunikasi Berbasis Fiber, iForte Akuisisi 60 Persen Saham Varnion
Keputusan penggunaan VAR sendiri telah disepakati PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai penyelenggara Liga 1.
Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia musim 2023/2024 rencananya digelar mulai Juli mendatang.
BACA JUGA: Waketum PSSI Sebut Grafik Permainan Timnas U-22 Indonesia Meningkat, Ini Buktinya
Ketua Umum PB FAPSI Amsori Baharuddin Syah mengatakan rencana penggunaan VAR merupakan wujud dari komitmen Erick Thohir untuk menciptakan sepak bola bersih dan berprestasi.
Menurut dia, penggunaan VAR akan menjadi terobosan bagus untuk sepak bola Indonesia. Selain itu, mengurangi kesalahan wasit dan membantu kinerja pengadil lapangan jika ditemukan kendala dalam pertandingan.
BACA JUGA: Pengamat: Pembentukan Dua Satgas Sebagai Langkah Progresif Erick Thohir Bersih-Bersih di PSSI
"Sejak awal terpilih jadi Ketum PSSI, Pak Erick Thohir sudah bertekad akan menggunakan VAR di kompetisi Liga. Tentu hal ini menjadi kabar baik bagi sepak bola Indonesia, mengingat teknologi VAR sangat membantu untuk memperbaiki kualitas kompetisi sepak bola Indonesia," kata Amsori kepada wartawan, Senin (8/5/2023).
Akademisi Universitas Nasional (UNAS) ini mengatakan jika rencana penerapan VAR ini berhasil maka mantan bos Inter Milan itu telah memulai babak baru sejarah sepak bola Indonesia.
Sebab, selama ini publik sangat berharap bisa melihat pertandingan yang berkualitas, sehat, dan menjunjung tinggi fair play.
"Saya pikir langkah Pak Erick ini akan menjadi hal terbaik yang akan dilakukan dalam sejarah sepakbola Indonesia. Saya bisa bilang itu sebagai revolusi terbaik dalam sepak bola Indonesia," ujarnya
Menurut Amsori, teknologi VAR ini meskipun harus merogoh biaya yang tidak sedikit dan membutuhkan kecakapan SDM dalam operasionalnya, namun dapat menumbuhkan kepercayaan publik di setiap pertandingan.
Dia yakin jika publik ditanya, pasti mayoritas mereka kurang puas terhadap hasil pertandingan apalagi jika diperlihatkan kontroversi wasit.
Namun, mereka terpaksa menerimanya dan itu akan terus terjadi di pertandingan selanjutnya.
“Maka, saya sangat mendukung VAR karena bisa membantu semua pihak, klub, pemain, wasit, dan kepercayaan publik sepak bola Indonesia," ujar Amsori.
Amsori bersyukur Erick Thohir mau tampil memimpin PSSI dengan membawa misi untuk melakukan revolusi sepak bola Indonesia. Hal diwujudkan dengan berbagai gebrakan dan terobosan di awal kepemimpinannya.
"Di tengah persepsi publik yang bernada minor ke PSSI saat itu serta minimnya prestasi timnas. Belum lagi ditambah sederet kasus dan tragedi kelam dalam sepak bola Indonesia, Pak Erick Thohir hadir menemukan momentumnya sebagai harapan," ungkap Amsori
"Menjawab besarnya harapan publik itu, Erick Thohir lalu melakukan jurus langkah seribu di awal masa jabatannya. Mengeluarkan gebrakan dan terobosan yang sangat visioner dan revolusioner," tambahnya
Misalnya, lanjut Amaori, pembentukan komite suporter dan infrastruktur, lalu membuat dua satgas di PSSI yang secara khusus menyoroti masalah mafia pengaturan skor dan keuangan di PSSI serta rencana penerapan VAR di pertandingan liga 1 menjadi langkah revolusioner Erick Thohir.
"Saya melihat Pak Erick ingin membuat kultur baru dalam sepak bola Indonesia dengan jargon bersih dan prestasi. Ia dorong kemudian dengan membuat instrumen komite ad-hoc dan satgas untuk memaksimalkan upayanya itu," ucapnya
Meskipun dalam pertandingan nanti berhasil menerapkan VAR, namun Amsori mengingatkan agar PSSI tidak melupakan pembinaan terhadap wasit dan suporter karena hal itu menjadi penunjang utama untuk mewujudkan kualitas pertandingan.
“PSSI perlu juga melakukan pendampingan psikologis kepada para wasit agar memiliki mental yang kuat ketika digoda untuk melakukan kecurangan. Juga perlu diperhatikan soal suporter, sebab itu jadi saling berhubungan," pungkas Ansori.(fri/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Friederich Batari