Farouk Muhammad: Tindakan ISIS Merendahkan Ajaran Mulia Islam

Minggu, 31 Januari 2016 – 22:28 WIB
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Farouk Muhammad saat sambutan pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pesantren Al Husainy, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (31/1). FOTO: Humas DPD RI for JPNN.com

jpnn.com - TANGERANG – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Farouk Muhammad secara tegas menolak gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam.  Saat ini, menurut Farouk, tantangan dan tekanan terhadap umat Islam semakin kuat baik di masyarakat, dalam negara bangsa bahkan oleh tokoh-tokoh dunia. Islam dipersepsikan dalam berbagai aksi kekerasan atau terorisme, yang salah satu diasosikan dengan simbolnya saat ini yaitu Islamic State Iraq and Suriah (ISIS).

“Padahal banyak sekali tindakan dan ajaran ISIS tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Bahkan seringkali merendahkan ajaran mulia ini dalam kenyatannya, menyakiti sesama muslim, melakukan penghancuran masjid dan lain sebagainya. Keanggotaan ISIS pun bahkan diragukan ketulenan Islamnya,” tegas Farouk Muhammad pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pesantren Al Husainy, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (31/1).

BACA JUGA: Ternyata, Staf Masinton Sempat Divisum di Budi Asih

Acara tersebut diinisiasi oleh Senator asal Provinsi Banten, Habib Ali Alwi sebagai tuan rumah yang sekaligus pemilik Pesantren Al-Husainy di Serpong, Tangerang.

BACA JUGA: Hendropriyono: Pak Badrodin Itu Memang Sakti

Menurut Farouk, setidaknya ada dua kerangka besar dalam fenomena tindakan radikal yang mengatasnamakan Islam. Yang pertama secara internal, ada sebagian umat Islam yang salah tafsir serta pemahaman keliru terhadap Al Quran dan Hadits maupun sumber referensi lainnya. Yang pada akhirnya mengambil kesimpulan sempit, bahwa jalan kekerasan adalah jalan terbaik dalam memperjuangkan Islam.

Padahal dalam kenyataannya, ujar Senator dari Provinsi Nusa Tenggara Barat ini, jalan dakwah dengan Mauijatun Hasanah (keteladanan yang baik) sebagaimana diajarkan Rasullah merupakan pondasi utama dalam melakukan amar ma’ruf dan mencegah nahyi munkar.

BACA JUGA: Menteri Yuddy Harus Perhatikan Pernyataan Mayjen Soedarmo Ini

Yang kedua secara eksternal, fenomena kemunculan ISIS digunakan tokoh-tokoh non muslim yang tidak senang menjadi sarana legitimasi bahwa Islam adalah teroris. Padahal ajaran ini mengajarkan dan memberikan keteladanan secara rinci bagaimana berinteraksi dengan sesama muslim maupun non muslim dengan sangat baik, menghindari jalan-jalan kekerasan yang tidak sesuai perintah Allah SWT.

“Alhamdulillah, umat Islam Indonesia dapat menunjukkan dan memberikan keteladanan kepada umat Islam di seluruh dunia bagaimana hidup berdampingan bersama umat lain, menjadi agen utama dalam proses pembangunan negara dan tumbuh menjadi umat yang terus produktif menciptakan amal kebaikan bagi sekitar,” papar Farouk seperti dilansir dalam siaran pers Humas DPD RI.

Senada dengan Farouk, Habib Ali Alwi juga mengecam keras tindakan kekerasan mengatasnamakan agama.

“Kekerasan dengan mengatasnamakan agama tidak dapat dibenarkan apa pun alasannya karena Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin. Artinya ajaran Islam rahmat bagi seluruh alam,” tegas Habib.

Habib juga menambahkan bahwa gerakan anti teror pun dijalankan olehnya dari Tangerang Selatan bekerja sama dengan para sahabat, para Habib dan ustad.

Mengomentari Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Habib melihat permasalahan terjadi karena ada penyimpangan ajaran Islam. “Isi ajaran Gafatar ini bertentangan dengan Islam, karena kurangnya pengetahuan tentang Islam dan sumber informasi yang keliru maka hal ini terjadi,” ujar Habib Ali Alwi.

Pada kesempatan itu, Farouk dan Habib Ali Alwi menegaskan bahwa agama Islam itu damai dan bukan teroris. Islam di Indonesia juga mengalami perkembangan yang cukup luar biasa, bukan hanya kuantitas namun juga kualitas.

Farouk menyampaikan perkembangan Islam yang semakin baik di Indonesia. Hal ini bisa tergambar dari banyaknya kegiatan-kegiatan keislaman yang diselenggarakan di berbagai daerah, baik dalam bentuk pengajian maupun tausiah.

Farouk juga merasa senang bahwa agama Islam yang hadir dengan kedamaian dan kemuliaan mencapai jumlah yang sangat luar biasa. “Islam menjadi agama yang damai dan mulia. Hal ini  disebabkan oleh keteladanan seseorang yang sangat kita cintai hingga hari ini yaitu Nabi Muhammad SAW,” tegas Farouk.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hahahah...Fahri Hamzah Sebut Pemerintah Gagal Paham Konstitusi


Redaktur : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler