jpnn.com - TERNATE – Frangky Mchartur, satu dari lima atlet dayung Maluku Utara (Malut) yang tergabung dalam Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Malut, meminta untuk lebih diperhatikan. Pasalnya, Sersan Dua (Serda) yang bertugas di Batalyon Infanteri (Yonif) 731 Ambon Maluku itu, masih memliki kekurangan sejumlah fasilitas. Bahkan sebelum mengikuti kualifikasi PON 2016, ia dan rekannya yang main di nomor rowing, Muakram Lahawane berlatih sendiri.
“Selain minim fasilitas, kita juga latihan masing-masing, terkadang saya juga melatih dia (Muakram, red) karena saya termasuk kategori atlet senior," katanya via ponsel, Rabu (16/12).
BACA JUGA: Sriwijaya FC Buka Lowongan, Ini Kriterianya
Karena itu, dia meminta kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Malut dan PODSI Malut, agar lebih memperhatikan nasib atlet dayung Malut. Frangky juga menuturkan terkait keberhasiln di kualifikasi olahraga laga air itu, ia yang tampil pada dua nomor yaitu kategori rowing nomor perorangan dan beregu, berhasil lolos PON dengan predikiat memuaskan, 13 Desember 2015.
Pria jangkung ini berhasil finis tercepat pada final kelas c rowing nomor perorangan, sedangkan untuk kategori beregu juga berhasil tembus ke babak semi final kelas b. Dengan capaian tersebut, lanjut Frangky, Malut berhasil finis di peringkat ke 11 nomor beregu dan dan 13 nomor perorangan.
BACA JUGA: Mantan Pelatih Muenchen Yakin Guardiola Bakal Berlabuh Ke Klub Ini
Untuk nomor beregu, Malut berhasil mengungguli provinsi ternama lain, seperti Sumatera Barat (Sumbar), Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Barat (Kalbar) dan Papua Barat. Sedangkan nomor perorangan, Malut berhasil mengungguli Provinsi Kalbar, Kaltim, Sumbar dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Ke depan kita akan training center (TC) atau memusatkan latihan di Jawa Timur (Jatim)," pungkasnya.(cr-06/jfr/fri/jpnn)
BACA JUGA: Pemain Semen Padang asal Mali yang Religius
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Pemain Kunci Pekan Lalu, Gelandang Anyar Ini Malah Merendah
Redaktur : Tim Redaksi