JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk kembali menjalin kerja sama dengan salah satu financial group terkemuka di Jepang, yakni Yamaguchi Financial Group. Yamaguchi Financial Group Inc (YMFG) merupakan holding company yang bergerak di bidang jasa keuangan dan jasa perbankan.
Kelompok usaha ini memiliki beberapa bank, antara lain Yamaguchi Bank (berdiri sejak November 1878), Momiji Bank (berdiri sejak November 1923), dan Kitakyushu Bank (berdiri sejak Oktober 2010).
Kerja sama antara BNI dengan Yamaguchi ini ditetapkan secara resmi melalui acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Gatoet Gembiro Noegroho, Pemimpin Cabang BNI Tokyo dengan Mr Koichi Fukuda, President Yamaguchi Financial Group di kantor BNI Tokyo, Kamis (14/3) lalu.
Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi menjelaskan kelompok usaha yang berkantor pusat di Yamaguchi Prefecture ini memiliki total asset (konsolidasi) sekitar USD 111 miliar. Pendapatan bersih mereka mencapai sekitar USD 218 juta (data keuangan per 2012).
Saat ini, BNI merupakan bank yang memiliki mitra bank Jepang terbanyak dibandingkan bank-bank nasional lainnya. Kerjasama yang agresif dengan bank-bank regional Jepang (JRB) ini digiatkan demi memanfaatkan momentum derasnya arus investasi perusahaan Jepang ke Indonesia akhir-akhir ini.
"Untuk memfasilitasi nasabah-nasabah dari regional bank yang berminat berinvestasi di Indonesia, BNI telah membentuk Japan Desk sejak tahun 2012 lalu," ujar Tri melalui rilis yang diterima JPNN, Minggu (17/3).
Dengan kerjasama ini, BNI tercatat telah bermitra dengan 48 bank (47 Bank regional + 1 Shinkin Bank/ bank koperasi). Setiap bank memiliki basis nasabah yang siap berinvestasi di Indonesia.
Selain itu, dengan adanya Japan Desk, BNI berinisiatif untuk memberikan berbagai fasilitas yang dapat membantu para nasabah JRB untuk merelokasi usahanya ke Indonesia. "Baik pemberian kredit rupiah, mengalirkan informasi lengkap tentang kondisi perekonomian Indonesia, kondisi iklim investasi di Indonesia, hingga membantu menyelesaikan perizinan usaha di Indonesia," jelasnya.
Melalui cara ini, BNI terus menjaga nasabah JRB yang ada di Indonesia, agar tidak berpindah ke bank-bank besar Jepang yang sudah ada di Indonesia. Setidaknya ada 100-150 nasabah bank-bank regional Jepang yang ada di Indonesia, yang sudah menanamkan modal setidaknya 75 juta dollar AS hingga saat ini.
Bagi BNI, dengan banyaknya investor Jepang di Indonesia akan menjadi lahan untuk meningkatkan bisnisnya, yang terkonsentrasi pada dua kelompok besar, yakni Business Banking dan Consumer dan Retail Banking. (chi/jpnn)
Kelompok usaha ini memiliki beberapa bank, antara lain Yamaguchi Bank (berdiri sejak November 1878), Momiji Bank (berdiri sejak November 1923), dan Kitakyushu Bank (berdiri sejak Oktober 2010).
Kerja sama antara BNI dengan Yamaguchi ini ditetapkan secara resmi melalui acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Gatoet Gembiro Noegroho, Pemimpin Cabang BNI Tokyo dengan Mr Koichi Fukuda, President Yamaguchi Financial Group di kantor BNI Tokyo, Kamis (14/3) lalu.
Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi menjelaskan kelompok usaha yang berkantor pusat di Yamaguchi Prefecture ini memiliki total asset (konsolidasi) sekitar USD 111 miliar. Pendapatan bersih mereka mencapai sekitar USD 218 juta (data keuangan per 2012).
Saat ini, BNI merupakan bank yang memiliki mitra bank Jepang terbanyak dibandingkan bank-bank nasional lainnya. Kerjasama yang agresif dengan bank-bank regional Jepang (JRB) ini digiatkan demi memanfaatkan momentum derasnya arus investasi perusahaan Jepang ke Indonesia akhir-akhir ini.
"Untuk memfasilitasi nasabah-nasabah dari regional bank yang berminat berinvestasi di Indonesia, BNI telah membentuk Japan Desk sejak tahun 2012 lalu," ujar Tri melalui rilis yang diterima JPNN, Minggu (17/3).
Dengan kerjasama ini, BNI tercatat telah bermitra dengan 48 bank (47 Bank regional + 1 Shinkin Bank/ bank koperasi). Setiap bank memiliki basis nasabah yang siap berinvestasi di Indonesia.
Selain itu, dengan adanya Japan Desk, BNI berinisiatif untuk memberikan berbagai fasilitas yang dapat membantu para nasabah JRB untuk merelokasi usahanya ke Indonesia. "Baik pemberian kredit rupiah, mengalirkan informasi lengkap tentang kondisi perekonomian Indonesia, kondisi iklim investasi di Indonesia, hingga membantu menyelesaikan perizinan usaha di Indonesia," jelasnya.
Melalui cara ini, BNI terus menjaga nasabah JRB yang ada di Indonesia, agar tidak berpindah ke bank-bank besar Jepang yang sudah ada di Indonesia. Setidaknya ada 100-150 nasabah bank-bank regional Jepang yang ada di Indonesia, yang sudah menanamkan modal setidaknya 75 juta dollar AS hingga saat ini.
Bagi BNI, dengan banyaknya investor Jepang di Indonesia akan menjadi lahan untuk meningkatkan bisnisnya, yang terkonsentrasi pada dua kelompok besar, yakni Business Banking dan Consumer dan Retail Banking. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Toyota Produksi 250.000 Unit Kendaraan Per Tahun di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi