Fasilitator Diminta Percepat Perbaikan Rumah Pascagempa NTB

Kamis, 11 Oktober 2018 – 17:21 WIB
Kemenko PMK mengumpulkan fasilitator untuk segera membangun hunian pascagempa di NTB. Foto: Humas Kemenko PMK

jpnn.com, LOMBOK - Di hari kedua kunjungan kerjanya di NTB, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Dampak Bencana dan Kerawanan Sosial Kemenko PMK Sonny Harry Harmadi, mengumpulkan para fasilitator se-Lombok.

Rapat hari ini untuk memastikan apa yang kemarin sudah diputuskan dalam rakor dijalankan di lapangan. Sonny menyampaikan pesan Menko PMK Puan Maharani agar percepatan perbaikan rumah harus benar-benar terlaksana di lapangan, bukan sekadar wacana di ruang rapat.

BACA JUGA: Manado Jadi Tuan Rumah Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental

Setelah kemarin turun ke lapangan, Sonny menegaskan peran fasilitator bukan sekedar mendampingi, tapi membuatkan desain rumah dan membantu penyusunan RAB sebagai salah satu syarat akuntabilitas pencairan bantuan. "Yang betugas menggambar desain rumah dan menyusun RAB adalah fasilitator," tegas Sonny.

Proses pencairan jelas membutuhkan persyaratan. Oleh karenanya, Panglima Komando Satuan Gugus Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Mayjen TNI Madsuni juga mengingatkan para fasilitator untuk menyiapkan berkas administrasi yang dibutuhkan, sehingga rumah bisa segera dibangun. Segala hambatan di lapangan yang dihadapi fasilitator agar segera dilaporkan ke Komandan Sektor masing-masing untuk segera diputuskan solusinya, tidak menghambat pembangunan.

BACA JUGA: Pejabat Kemenko PMK Cek Pembangunan Rumah Pascagempa NTB

Deputi 3 Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Harmensyah juga menyampaikan agar fasilitator bisa cepat bergerak dan memiliki persepsi yang sama. Kembali diingatkan, untuk pembangunan hunian tetap yang rusak berat akan diberikan dana sebesar Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan 10 juta. Seluruh bantuan yang diberikan pemerintah hanya boleh untuk perbaikan rumah, dengan pertanggungjawaban yang jelas.

"Seluruh pembangunan rehab rekon dan pembangunan infrastruktur dasar pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kemen PU Pera. NamunPemda juga harus aktif mendampingi pokmas di lapangan," tutur Sonny.

BACA JUGA: Menko PMK Menyemangati Atlet Asian Para Games Indonesia

Sementara itu, Kepala BRI Cabang Mataram Harsono, menyatakan kesiapannya untuk segera mencairkan dana. Dia mengingatkan para fasilitator agar segera menyiapkan berkas-berkas administrasi, sehingga pencairan dana bisa segera dilakukan. Bahkan dalam rapat, Pangkogasgabpad membawakan contoh satu bundel dokumen untuk dapat dijadikan contoh seluruh fasilitator.

"Pemerintah daerah berperan utama dalam rehab rekon ini. Bupati dan Walikota harus segera mengeluarkan SK, baik daftar orang yang akan menerima bantuan rumah maupun yang terkait dengan tim pendamping masyarakat", ujar Sonny menutup rapat.

Setelah rapat, Sonny secara simbolis menyerahkan bantuan untuk korban bencana gempa di Lombok, NTB yang dikumpulkan dari karyawan/karyawati Kemenko PMK sebesar Rp 90,362,000 kepada Sekretaris Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat Muhammad Sara'i.

Untuk efektivitas penggunaan dana sumbangan tersebut dan setelah melihat kondisi di lapangan, dana dimaksud diarahkan untuk membantu pembangunan Huntara di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat yang sinergis dan sedang dilaksanakan oleh pihak BRI.

Hadir dalam rapat Staf Ahli Menteri PU Pera Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani dan fasilitator dari seluruh kabupaten yang ada di Lombok.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Museum Harus Profit Supaya Dapat Tarik Generasi Milenial


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler