Kekalahan itu melengkapi derita Inter selama Februari. Praktis, selama Februari mereka tidak pernah menang. Dari enam pertandingan mereka seri sekali dan sisanya adalah lima kekalahan beruntun. Fatalnya, tanpa mampu mencetak satu gol pun.
Total, Inter tidak pernah menang dalam delapam pertandingan beruntun di semua ajang. Itu dimulai dari kekalahan mereka dari Napoli 0-2 pada perempat final Coppa Italia (25/1). Ketika itu, Napoli menghentikan rekor kemenangan beruntun dalam delapan laga di semua ajang.
Begitu kalah dari Napoli, presiden Inter Massimo Moratti langsung memanggil para petinggi Inter untuk rapat. Hasilnya, mereka memberi waktu kepada Ranieri hingga second leg babak 16 besar Liga Champions pada 13 Maret nanti.
Sekarang Moratti masih ragu karena belum memiliki calon pengganti yang kompeten. Pilihan yang tersedia sangat minim di tengah musim berjalan. Opsi yang mereka miliki adalah menaikkan jabatan asisten pelatih Beppe Baresi atau memperkerjakan Luis Figo.
Ranieri sendiri menolak mengundurkan diri meski prestasinya sangat buruk. "Saya menyadari banyak yang meminta saya mundur, tetapi kenapa saya harus mundur" Kenapa Anda selalu menunggu saya mundur" Itu tidak akan terjadi," kata Ranieri, seperti dikutip Football Italia.
Melawan Napoli, pelatih yang dijuluki Tinkermen itu melakukan beberapa perubahan. Mengganti skema 4-4-2 ke 3-5-2 pada babak kedua, tetapi Nerazzurri, julukan Inter, justru kebobolan pada menit ke-59 oleh gol Ezequiel Lavezzi.
"Kami menghadapi beberapa kesulitan dan kami telah membicarakannya beberapa kali. Saya mencoba untuk mengembalikan performa terbaik para pemain. Sayang, pada babak pertama, kami tidak benar-benar menguasai bola," jelas Ranieri.
Kapten Inter Javier Zanetti tidak sabar lagi dengan kekalahan yang terus diderita. Kekalahan yang membuat mereka semakin jauh dari zona Eropa. Mereka berada di posisi ketujuh dengan 36 poin, tertinggal 15 poin dari penguasa klasemen AC Milan. "Saya di sini untuk mengomentari satu kekalahan lagi. Saya kecewa dan ini tidak boleh berlanjut," kata Zanetti, seperti dikutip Goal.
Lebih mengecewakan lagi karena Inter sempat unggul pemain sejak menit ke-79 ketika bek Napoli Salvatore Aronica diusir keluar, tetapi mereka tetap gagal menyamakan skor. "Kami tetap lebih dominant hingga bermain dengan 10 pemain," kata Walter Mazzarri, pelatih Napoli.
"Inter mengubah sistem permainan pada babak kedua dan kami justru mampu mencetak gol. Seharusnya kami unggul dua gol kalau saja gol Hugo Campagnaro tidak dianggap offside. Padahal melalui rekaman, dia tidak offside," kata Mazzarri. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebih Fantastis dari World Series
Redaktur : Tim Redaksi