jpnn.com, WAMENA - Tanah Papua, tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi.
Itulah penggalan lirik dari lagu berjudul Tanah Papua, Edo Kondologit yang menggambarkan Papua memiliki keindahan luar biasa.
BACA JUGA: Warga yang Libur Lebaran di Jakarta Bisa Naik Bus Wisata Gratis
Papua memiliki sejuta tempat wisata, baik itu di puncak ketinggian hingga dataran rendah hingga di lautan.
Salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara yakni Kampung Parema, Distrik Wesaput dan Kampung Aikima, Distrik Hubikosi.
BACA JUGA: Pak Slamet & Keluarganya Tak Diizinkan Berwisata di Ragunan, Nih Alasannya
Di dua kampung tersebut memiliki keunikan dan keajaiban yang hanya terjadi sekali dalam setahun yakni pada Mei.
Lembah dikelilingi hamparan rumput dan ilalang berwarna hijau, adalah hal yang wajar, biasa dan tak ada daya tariknya.
BACA JUGA: Cerita Pengendara Terjebak Macet Berjam-jam di Jalur Wisata Garut
Namun, tidak di Lembah Baliem, Wamena. Lembah ini dikelilingi hamparan ilalang berwarna ungu.
Rumput dengan dominan warna ungu itu hanya terjadi pada 5-14 Mei setiap tahunnya. Di atas 20 Mei, rumput itu mulai berubah warnanya.
Tanaman sejenis rumput atau ilalang yang biasa disebut oleh masyarakat setempat dengan nama Lagalaga Eka atau Owasi-owasika. Keajaiban berwarna ungu. Keindahan alam ini diyakini masyarakat setempat mulai terjadi sekitar 1970 hingga 1980-an.
Owasi-owasika atau Lagalaga Eka adalah Rumput Mei dalam bahasa Hugula. Secara etimologis Owasi-owasika berasal dari kata owasi dan eka atau lagalaga Eka. Owasi berarti berbau wangi atau harum. Lagalaga berarti jalan-jalan terus. Sementara itu, eka artinya daun-dedaunan rumput.
Owasi-owasika merupakan tumbuhan berbunga yang memiliki kewangian atau keharuman. Bisa juga diartikan sebagai suatu tumbuhan yang mampu merambat kemana-mana (laga-laga).
Rumput Mei dipercaya bisa menyembuhkan babi yang sedang sakit. Masyarakat biasa memotong rumput ungu dan dimasukkan ke kandang babi. Percaya atau tidak, si babi yang sakit, keesokan harinya mulai pulih.
Bagi masyarakat yang doyan mengunjungi tempat wisata, Lembah Baliem menjadi salah satu tempat rekomendasi destinasi wisata apabila berkunjung ke Papua.
Wisatawan lokal asal Kota Jayapura Agatha Aronggear mengaku kagum dengan keindahan Owasi-owasika.
"Pokoknya indah, setiap momen saya abadikan lewat foto agar menjadi kenang-kenangan dan cerita bagi rekan kerja di kantor," ucapnya.
Dia juga menyebutkan bahwa masih banyak tempat wisata di Wamena.
"Pokoknya tidak rugi kalau berkunjung di Wamena, selain keindahan, masyarakat juga sangat baik dan ramah," katanya.
Untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya hanya bisa menggunakan transportasi udara yakni menaiki pesawat dengan waktu perjalanan 55 menit dari Kota Jayapura.
Perjalanan menuju Kampung Parema Distrik Wesaput dan Kampung Aikima Distrik Hubikosi ditempuh 5-10 menit menggunakan kendaraan roda dua atau empat. (mcr30/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Personel Bakamla RI Siaga Penuh di Perairan Manado, Ada Apa?
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji