Fenomena Gunung Es Kekerasan Seksual

Sabtu, 04 Agustus 2012 – 10:22 WIB
PURWOKERTO - Kekerasan berlatang bekalang gender terus meningkat di Banyumas. Bahkan, angkanya diduga jauh lebih tinggi karena masih banyaknya yang korban yang enggan melapor. Pada tahun 2010, jumlah kasus yang ditangani Pusat Pelayanan Terpadu Penanganan Kekerasan Berbasis Gender dan Anak (PPT-PKBGA) sebanyak 42 kasus. Sementara tahun 2011 meningkat menjadi 47 kasus.

Sedangkan pada semester pertama tahun 2012, sudah ditemukan 21 kasus. Yang lebih memprihatinkan, kekerasan seksual bukan hanya terjadi pada orang-orang dewasa ataupun rumah tangga, namun juga dialami anak-anak. "Jumlah tersebut merupakan kasus yang terekam oleh kami," kata Kepala PPTK-PKBGA, Tri Wuryaningsih, saat ditemui Radarmas (Group JPNN), Jumat (3/8).

Menurutnya, angka tersebut kemungkinan lebih banyak. "Banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi tanpa koordinasi dengan kami," imbuhnya.  Tri Wuryaningsih menambahkan, banyak kasus yang ditangani polisi dan berakhir dengan jalan kekeluargaan.

Lebih lanjut Tri Wuryaningsih menjelaskan, pelaku kekerasan seksual tidak hanya dilakukan oleh orang-orang dekat maupun keluarga, namun banyak dilakukan juga oleh pacar. "Masalah ini seperti fenomena gunung es," ujarnya. Kemungkinan masih banyak korban kekerasan seksual yang memilih tidak melaporkan kasus mereka.

"Hal itu terjadi karena adanya pergeseran nilai-nilai yang terjadi di masyarakat. Fungsi kontrol sosial mulai melemah," ungkapnya. Menurutnya, perkembangan teknologi juga menjadi salah satu faktor terjadinya kekerasan seksual.

Tri Wuryaningsih menambahkan, salah satu faktor yang mempengaruhi banyaknya kekerasan seksual dikarenakan pendidikan reproduksi masih dianggap tabu oleh masyarakat. Pihaknya mengaku telah melakukan upaya unutk menekan angka kekerasan seksual dengan bekerjasama dengan sekolah, PKK, dan organisasi lain untuk sama-sama mensosialisasikan pendidikan reproduksi. (fdl/acd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Haram Terima THR dari Klien

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler