"Apa yang terjadi pada Pemilukada di Jakarta, di mana seorang Jokowi dan Basuki tiba-tiba menjadi figur yang sangat dicintai oleh masyarakat Jakarta, seharusnya menjadi pelajaran penting buat partai-partai menatap Pilpres 2014," kata Jeffrie, dalam keterangan persnya, Senin (17/9).
Menurutnya, partai-partai yang tidak bisa membaca tanda-tanda zaman dan masih memertahankan figur lama dalam politik serta tidak memberi kesempatan pada figur muda, maka mereka akan merugi. "Masyarakat butuh figur baru yang inovatif," tegasnya.
Menurut Jeffrie, masyarakat pasti memberikan apresiasi kepada partai-partai yang berani memunculkan figur-figur baru untuk 2014 nanti. Misalnya, tegas dia, Partai NasDem yang melalui tokoh senior Surya Paloh sudah berani memulai menampilkan wajah-wajah baru dan masih muda sebagai top pimpinan di Partai NasDem.
"Figur-figur seperti Patrice Rio Capella, Ahmad Rofiq, Saiful Haq, Endang Tirtana, sebelumnya tidak dikenal di pentas politik nasional, namun lihat saat ini, mereka sudah bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan Aburizal Bakrie, Surya Darma Ali, Hatta Rajasa," katanya. Dia menegaskan, itu semua bisa terjadi karena kebesaran hati Surya Paloh.
Karenanya, Jeffrie mengusulkan beberapa partai lain segera membaca keinginan publik. Kemudian, segera membangun suksesi kepemimpinan di negeri ini. Menurutnya, negeri ini harus bebas dari kartel politik yang didominasi figur tua.
"Akan terjadi begitu menarik. Jadi sudah sepantasnya figur-figur senior seperti Surya Paloh, Taufik Kiemas, akan dikenang sebagai tokoh-tokoh yang mewariskan keteladanan dalam kepemimpinannya," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foke Bisa Rugi Akibat Spanduk Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi