jpnn.com - JAKARTA - Komisi III DPR menilai fenomena penyalahgunaan senjata api oleh oknum kepolisian belakangan marak. Namun, di sisi lain tingkat kriminalitas juga sangat tinggi sehingga aparat di lapangan tetap perlu diperlengkapi dengan senjata api.
Menyikapi kondisi yang ada Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai Polri harus memperketat SOP dan pengawasan penggunaan senjata api (senpi).
BACA JUGA: Ini Kata Kompolnas soal Sidang Etik Aipda Robig Zenudin yang Tembak Mati Siswa SMK
"Kalau polisi sama sekali tidak mengantongi senpi rasanya mustahil. Tingkat kriminal masih sangat tinggi dan sadis," ujar Sahroni di Jakarta, Senin (9/12).
Menurut dia dengan adanya fenomena penyalahgunaan senpi oleh oknum Polri harus disikapi dengan segera jajaran Polri terutama dalam meningkatkan pengawasan dan evaluasi penggunaan senjata api.
BACA JUGA: Raih Podium Drift King Asia Championship, Rofbell Sahroni Kalahkan 50 Pembalap Mancanegara
Dia menilai anggota Polri memang masih membutuhkan senpi, mengingat begal, pembunuhan, pencurian, masih marak di mana-mana.
Maka, polisi, terutama satuan reskrim, kata Sahroni, harus tetap memiliki senpi untuk memberikan efek psikologis kepada para pelaku kriminal di lapangan.
BACA JUGA: Masih Ada Oknum Bermain dalam Seleksi Anggota Polri, yang Bilang Kompolnas
"Hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaannya. Harus diawasi ketat psikologis pemegangnya dan dilakukan screening ketat secara berkala," ucapnya.
Dengan begitu, menurut Sahroni, nantinya polisi yang membawa senpi merupakan mereka yang stabil secara mental dan profesional dalam bekerja.
Namun, Sahroni menegaskan tidak semua anggota bisa membawa senpi. Seperti yang urusannya tidak berhadapan dengan potensi kriminal yaitu pelayanan masyarakat.
"Untuk yang berhadapan dengan pelaku kriminal, apalagi bandar-bandar narkoba yang kerap melawan kalau ditangkap, itu tetap mesti bawa senpi. Kalau tidak, aparat kalah sama pelaku kejahatan," katanya.
Sahroni berharap kepada para aparat untuk tidak bertindak gegabah dalam melihat suatu kejadian.
"Hal yang paling penting saya ingatkan kepada seluruh aparat untuk tidak bertindak secara gegabah. Jangan membuat keputusan asal, nyawa orang taruhannya," kata Sahroni. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Omongan Gus Miftah Menyakitkan, Sahroni: Keputusan Mundur Sudah Tepat
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang