Ferdinand Hutahaean Bilang Setan pun Takut dengan Penyidik KPK

Jumat, 15 Oktober 2021 – 16:15 WIB
Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean menanggapi eks penyidik KPK yang akan mendirikan partai politik baru. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean mengomentari rencana salah satu mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendirikan partai politik baru.

Ferdinand mengakui penyidik KPK memang punya pengaruh kuat karena memiliki kewenangan yang cukup besar.

BACA JUGA: Eks Pegawai KPK Sudah Menyiapkan Nama Partai Politik Baru

Mantan politikus Partai Demokrat itu menduga takut pun takut dengan penyidik KPK.

"Kekuasaan penyidik KPK ini luar biasa. Setan saja mungkin takut kalau mereka sudah mengancam," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Jumat (15/10) 

BACA JUGA: Eks Pegawai KPK Mau Bikin Parpol, Adi Prayitno: Bagus, Tetapi Enggak Gampang

Namun, kata Ferdinand, hanya dengan modal integritas sebagai mantan pegawai KPK, tidak cukup untuk mendirikan partai politik. 

"Kalau mereka merasa hanya modal integritas mendirikan partai politik, saya pikir itu sesuatu yang tidak mungkin" lanjutnya. 

BACA JUGA: Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Melonjak Sepekan Terakhir, Ternyata Ini Penyebabnya

Menurut Ferdinand, mendirikan sebuah partai politik merupakan pekerjaan yang sangat mudah. 

Pekerjaan yang sulit ialah mempertahankan partai yang sudah dibentuk. 

"Pekerjaan yang sulit itu merawat dan membuat parpol menjadi hidup, ikut pemilu dan eksis dalam kancah perpolitikan nasional," jelasnya. 

Sebelumnya, Mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum pada Biro Hukum KPK Rasamala Aritonang mengungkapkan keinginannya membuat partai politik.

"Serius. Saya lagi ngobrol dengan beberapa orang dan mau minta masukan dan pandangan juga dari beberapa tokoh," kata Rasmala dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/10). (mcr8/jpnn)


Redaktur : Soetomo
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler