Ferdinand Ungkap Alasan Minta Kiai Ma'ruf Mundur dan Bergabung dengan FPI

Senin, 23 November 2020 – 17:25 WIB
Ferdinand Hutahaean. Foto dok. pribadi for JPNN.

jpnn.com, JAKARTA - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean terang-terangan meminta KH Ma'ruf Amin mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden dan bergabung dengan Front Pembela Islam (FPI).

Permintaan itu disampaikan Ferdinand dalam unggahan lewat akunnya di Twitter pada 21 November lalu, merespons pernyataan Jubir Wapres Masduki Baidlowi yang menyebut Wapres Ma'ruf Amin tak masalah bertemu dengan Habib Rizieq.

BACA JUGA: Ferdinand: Fadli Zon Mundur Saja dari DPR, Bergabung dengan FPI

"Dan kami pun sebetulnya tak masalah dan tak keberatan kalau Pak Ma'ruf mau mundur dari kursi wapres dan bergabung dengan FPI. Kami ikhlas pak..! Biar kursi wapres diisi yang bisa kerja..! Maaf ya..!" tulis Ferdinand.

Kiai Ma'ruf bukan orang pertama yang diminta Ferdinand mundur dari jabatan.

BACA JUGA: Irjen Paulus: Instruksi Kapolri Jenderal Idham Azis Tidak Memandang Pangkat dan Jabatan

Sebelumnya, pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) ini juga meminta Fadli Zon mundur dari anggota DPR dan bergabung dengan FPI.

Dia tak terima Fadli menyalahkan TNI terutama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang memerintahkan pencopotan baliho bergambar Habib Rizieq di wilayah Ibu Kota.

BACA JUGA: Lihat Nih Tampang Jenderal Yusuf, Pengendali Rumah Produksi Sabu-sabu yang Dikelola Ustaz SA

"Sebaiknya Fadli mundur saja dari DPR dan bergabung dengan FPI daripada posisinya menyalahkan TNI yang sudah benar dan membela yang salah," ucap Ferdinand.

Bagaimana dengan Kiai Ma'ruf, apa alasannya meminta mundur dari posisis Wapres?

Saat dikonfirmasi jpnn.com, direktur eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) ini pun menyampaikan alasannya.

"Begini lho, sikap pemerintah sekarang kan jelas terhadap FPI dan Rizieq Shihab, masa wapres mau beda sikap dengan pemerintah? Bukankah Wapres itu seharusnya ikut sikap pemerintah?" kata Ferdinand melalui pesan singkat, Senin (23/11).

Kalau Wapres Ma'ruf berbeda dengan sikap pemerintah, kata Ferdinand, apakah itu tidak menjadi preseden buruk bagi citra pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di mata publik?

"Publik akan melihat penerintah pecah, antara presiden dan wapres tidak sejalan, ini tidak boleh," ujar Ferdinand.

Sementara itu, katanya, sikap presiden dan pemerintah bisa dilihat dari arahan presiden kepada TNI dan Polri, serta sikap dan pernyataan petinggi kedua institusi tersebut yang jelas-jelas berlawanan dan berhadap-hadapan dengan FPI.

"Masa dengan kondisi itu wapres malah bertemu? Malah mengeluarkan pernyataan kedatangan Rizieq membawa keteduhan? Aneh. Daripada muncul stigma pemerintah pecah, ya lebih baik mundur dan silahkan bersama FPI," pungkas Ferdinand.

Sebelumnya Jubir Wapres Masduki Baidlowi mengatakan bahwa Wapres Ma'ruf Amin tidak ada masalah dengan rencana pertemuan dengan Habib Rizieq.

"Wapres welcome, artinya itu hal yang bisa dilakukan selama membawa kebaikan bagi bangsa dan negara,” kata Masduki dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (20/11) lalu.

Masduki juga menyebut sudah ada organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam yang menawarkan diri untuk menyelenggarakan pertemuan tersebut. Namun pihaknya enggan mengungkap lebih jauh mengenai ormas itu.

"Sudah ada (ormas) yang sudah bertemu, tetapi saya tidak bisa bercerita lebih dari itu,” jelasnya.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler