jpnn.com - JAKARTA - Ferdy Sambo Marah, Tetap Tenang karena Cerdas dan Berpengalaman.
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menggelar sidang perdana perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada Senin (17/10).
BACA JUGA: Sidang Perdana Ferdy Sambo, Ada Penampakan Karangan Bunga di PN Jaksel, Begini Isinya
Sidang itu menghadirkan empat terdakwa, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Adapun terdakwa Bharada Richard Eliezer dijadwalkan menjalani sidang pada Selasa (18/10) besok.
BACA JUGA: Lihat, Penampakan Ferdy Sambo di Ruang Sidang PN Jaksel, Terdakwa Pembunuhan Berencana Brigadir J
Sidang dengan agenda pembacaan dakwan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) itu digelar di Ruang Sidang Utama Prof.H.Oeamar Seno Adjiz SH.
Dalam dakwaan yang dibacakan JPU terungkap fakta bahwa terdakwa Ferdy Sambo berusaha menenangkan dirinya meskipun menahan amarah seusai mendengarkan cerita sepihak dari Putri Candrawathi ihwal peristiwa di Magelang, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Momen Kedatangan Ferdy Sambo di PN Jaksel, Penjagaan Superketat, Lihat Tuh!
Putri Candrawathi mengaku dilecehkan oleh Brigadir J di Magelang.
"Ferdy Sambo marah. Namun, dengan kecerdasan dan pengalaman puluhan tahun sebagai seorang anggota kepolisian, sehingga terdakwa Ferdy Sambo berusaha menenangkan dirinya," kata JPU di ruang sidang.
Terdakwa Ferdy Sambo menenangkan dirinya sembari memikirkan cara merampas nyawa korban Brigadir J.
Ferdy Sambo kemudian memanggil Bripa Ricky Rizal Wibowo melalui handy talky (HT) agar menemuinya di lantai tiga rumah pribadi, Saguling, Jakarta Selatan.
"Ada apa di Magelang?" tanya Ferdy Sambo.
Ricky Rizal menjawab, "Tidak tahu, Pak."
Lantas, Ferdy Sambo berkata kepada Bripka Ricky bahwa Putri Candrawathi telah dilecehkan oleh Brigadir J.
Ferdy Sambo kemudian bertanya kepada Bripka Ricky Rizal berani tidak menembak Brigadir J.
Namun, Brigadir J tak mengamini permintaan Sambo dengan menjawab, "Tidak berani, Pak. Karena saya enggak kuat mentalnya, Pak."
Lalu, Ferdy Sambo meminta Bripka Rizal agar mem-back up dirinya di rumah dinas, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ferdy Sambo kemudian menyuruh Bripka Ricky untuk memanggil Bharada Richard Eliezer.
Bharada E Menyatakan Siap Menembak Brigadir J
Bripka Ricky Rizal yang mengetahui niat jahat Ferdy Sambo tetap menjalankan perintah atasanya itu untuk memanggil Bharada Richard.
"Ricky Rizal bukannya memberi tahu niat dan rencana jahat terdakwa Ferdy Sambo yang sebenarnya agar mencegah dan niat jahat tersebut dilaksanakan. Namun, mendukung keinginan atau kehendak terdakwa Ferdy Sambo," ujar JPU.
"Cad, dipanggil bapak ke lantai tiga, naik lift saja, Cad," kata Ricky.
Bharada Richard menjawab, "Ada apa, Bang?"
Bripka Ricky Rizal tak menjawan jujur meskipun telah mengetahui rencana Ferdy Sambo kepada Bharada Richard.
Namun, Bripka Ricky hanya menjawab tak tahu.
Bharada Richard pun naik ke lantai tiga dan bertemu Ferdy Sambo yang sedang duduk di sofa panjang ruang keluarga lantai tiga.
Singkat cerita, Ferdy Sambo berkata kepada Bharada Richard bahwa Putri Candrawathi telah dilecehkan di Magelang oleh Brigadir J.
Ferdy Sambo lalu mengutarakan niat jahat untuk menghabisi nyawa Brigadir J.
"Berani kamu tembak Yosua?" tanya Sambo.
Tak berpikir panjang, Bharada Richard menjawab, "Siap komandan." (cr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama