Feri India Tenggelam, 105 Tewas

Rabu, 02 Mei 2012 – 07:21 WIB

GUWAHATI - Tim SAR dan penyelam militer bekerja keras untuk mencari para korban tenggelamnya kapal feri di Sungai Brahmaputra, Negara Bagian Assam, timur laut India, kemarin (1/5). Sejauh ini 105 jenazah telah berhasil diangkat dari sungai dan dievakuasi.

Tapi, masih ada lebih  dari 100 penumpang lainnya yang hilang dalam kecelakaan di sungai terbesar yang terletak di negara bagian tetangga Bangladesh tersebut. Dugaan sementara menyebutkan bahwa kecelakaan atau tenggelamnya kapal feri itu terjadi akibat cuaca buruk yang melanda wilayah pedalaman di timur laut India.

Feri itu membawa sekitar 350 penumpang saat melintasi sungai Senin malam (30/4) waktu setempat atau dini hari kemarin WIB (1/5). Akibat empasan angin besar dan hujan deras, kapal kayu tersebut terbelah menjadi dua.

Petugas penyelamat gabungan dari tim SAR dan militer India bekerja keras hingga dini hari untuk mengevakuasi jenazah para korban. Operasi penyelamatan dipusatkan di sekitar Desa Buraburi, dekat perbatasan Bangladesh. Di antara 105 jenazah yang diangkat, terdapat pula perempuan dan anak-anak.

Menurut Gubernur Assam Tarun Gogoi, cuaca buruk juga mempersulit operasi penyelamatan. "Saya akan terus memerintahkan penyelidikan atas penyebab kecelakaan itu. Tetapi, saat ini prioritas kami adalah memastikan jumlah orang yang berada di dalam kapal," ujar Gogoi.

Sekitar 150 penumpang berenang untuk menyelamatkan diri atau diselamatkan warga desa. Pritam Saikia, kepala Distrik Goalpara, yang juga mengawasi jalannya operasi penyelamatan, mengatakan bahwa sebagian penumpang diduga masih berada di dalam feri yang terbelah.

Seorang penumpang selamat bernama Hasnat Ali kepada televisi lokal mengatakan bahwa badai besar menghantam feri. Saat itu, Ali bersama penumpang lain yang memanjat atap feri terlempar ke sungai dan harus berenang ke daratan sebelum kapal pecah menjadi dua. Tetapi, sekitar 200 orang lainnya terjebak di dalam kapal tersebut.

Penumpang lain kepada New Delhi Television bertutur bahwa di kapal tersebut sama sekali tidak ada sekoci atau tim penyelamat. Kapal itu berlayar dari Dhubri, sekitar 300 kilometer dari Guwahati, menuju Fakirganj.

Kecelakaan terjadi di dekat Desa Fakiragram di barat Distrik Dhubri, sekitar 3.500 kilometer sebelah barat Kota Guwahati, kota terbesar di Negara Bagian Assam. Lokasi tenggelamnya kapal itu juga berada di dekat Kota Dhubri, atau sekitar 25 kilometer dari perbatasan Bangladesh.

Kawasan tersebut dekat dengan tempat tinggal penduduk di pinggir sungai. Selama ini kapal dan perahu menjadi moda transportasi utama di sana. Umumnya feri selalu dipenuhi penumpang dan bahkan melebihi kapasitasnya. Padahal, regulasi keamanan sangat minim.

Saat berlayar, feri tersebut diperkirakan mengangkut 350 orang. Padahal, kapasitasnya maksimal 225 orang. Dua helikopter ikut membantu proses evakuasi korban. Tapi, hujan lebat yang tidak kunjung berhenti menghambat evakuasi dan pencarian korban.

"Cuaca tak bersahabat. Arus sungai juga cukup kuat sehingga upaya penyelamat terkendala," terang Kepala Polisi J.N. Choudhury.

Tentara dan anggota tim penyelamatan menarik bangkai feri dari sungai dengan menggunakan dua traktor. Ratusan warga yang berduka menunggu selama berjam-jam di dekat Buraburi. Sebagian lainnya menangis. Mereka mencari kabar nasib kerabat dan keluarga mereka yang menjadi penumpang kapal.

Pemerintah India meminta bantuan Bangladesh, negara tetangganya, untuk ikut menemukan jenazah korban yang mungkin tersapu arus sungai hingga ke wilayahnya. (AFP/AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Pertama Divonis Kejahatan Perang di Bosnia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler