Ferrari pulang dari Singapura dengan penuh kekecewaanSetelah meraih pole position, Felipe Massa apes saat pit stop dan gagal meraih poin
BACA JUGA: Kembalinya Para Jenderal Lapangan
Meski demikian, barisan merah tetap berusaha kompakUlasan Azrul Ananda
Ferrari tahun ini benar-benar beda dengan zaman Michael Schumacher, Jean Todt, Ross Brawn, dan Rory Byrne dulu
BACA JUGA: Ajang Klinsmann Uji Konsistensi
Ketahanan mobil tidak lagi hebatBACA JUGA: Hujan Pujian untuk Grand Prix Singapura
Prosedur operasi juga tidak semulus dulu, Massa dan Raikkonen sama-sama pernah mengalami masalah saat pit stop.Minggu malam lalu (28/9) di Singapura, Massa merasakan yang paling parahSaat pit stop, lampu hijau pengganti lollipop menyala sebelum waktunyaAlhasil, dia pun tancap gas saat selang bahan bakar yang superbesar masih menempel.
Massa lantas harus "parkir" di ujung pit lane, menunggu personel Ferrari berlari mencopot selangSebelum pit stop, Massa unggul menuju kemenanganSetelah bencana itu, dia praktis out dari persaingan, tidak mampu meraih satu pun poin.
Konsekuensi kesalahan itu, plus kegagalan Raikkonen meraih poin karena tabrakan, sangatlah beratMassa kembali tertinggal tujuh poin di klasemen pembalap (77-84 di belakang Lewis Hamilton), dengan hanya tiga lomba dan 30 poin maksimal tersisaParahnya, Ferrari pun tersalip di klasemen konstruktor, kini tertinggal satu poin di belakang McLaren-Mercedes (134-135).
Untuk mempertahankan gelar, kerja keras saja tidak lagi cukupFerrari tidak boleh membuat satu pun kesalahan dan mungkin harus tampil sempurna -finis 1-2- pada minimal satu lomba.
Yang patut diacungi jempol, Ferrari tidak panik setelah balapan di SingapuraStefano Domenicali -manajer tim- dan Massa sama-sama mengakui bahwa masalah yang terjadi (lampu hijau saat pit stop) adalah human errorOperator lampu memencet tombol terlalu dini
Tetapi, keduanya tetap tenangKhususnya MassaUsai lomba, dia langsung menuju ke operator lampu, berbicara sambil menahan emosi
"Kita semua manusiaKita semua bisa bikin kesalahanSaya bukan tipe orang yang datang ke sana lalu berkelahi dengannyaSaya justru ke dia untuk memberikan motivasi ekstraSebab, kami tetap membutuhkan dia dan kami butuh semua untuk bekerja bersama menghadapi tiga lomba yang tersisa," tutur Massa"(Tertinggal) tujuh poin memang banyakTetapi, masih ada 30 poin di depan mata dan kami punya mobil yang cepat," tambahnya.
Domenicali menegaskan ituPengganti Jean Todt (yang sekarang jadi CEO Ferrari) itu mengatakan, operator lampu itu tidak akan diganti"Kita bekerja bersamaKita menang bersama, kalah bersamaFilosofi ini tidak akan berubah karena sebuah kesalahan," ucapnya.
Domenicali mengingatkan, zaman Michael Schumacher dulu memang dikenang sebagai zaman yang sempurnaTapi, dulu pun sebenarnya tim masih bisa melakukan kesalahanKarena itu, dia belum mau dibilang barisannya sekarang tidak sehebat dulu.
"Dalam sepuluh atau 12 tahun terakhir, sebenarnya selalu saja ada masalahSaya benar-benar ingat masalah-masalah yang dialami bersama Michael (Schumacher) dan Rubens (Barrichello)," paparnya"Jadi, tidak tepat kalau dibilang kami sekarang membuat lebih banyak kesalahan daripada dulu," tandasnya.
Daripada membicarakan masalah, Domenicali lebih suka bicara soal sisa musim 2008Dia berjanji Ferrari akan tampil habis-habisan"Kami akan datang di semua lomba yang tersisa dengan kemampuan untuk selalu finis 1-2Kami punya potensi untuk ituJadi, target kami sangatlah jelas," ujarnya.
Untuk membantu Massa menjadi juara dunia, Domenicali mengakui bahwa Kimi Raikkonen harus mau membantuDia tidak terang-terangan bilang akan menerapkan team order (karena itu ilegal), tapi dia tahu tim harus berbuat apa.
"Dia (Raikkonen, Red) tahu harus berbuat apaDan dia akan berjuang karena dia bagian dari tim iniSaya tak meragukannya sedikit pun," kata Domenicali.
Komentar Raikkonen senada: "Saya tahu apa yang diinginkan timMereka ingin merebut gelar juara duniaKita lihat saja nanti apa yang terjadiSaya akan mencoba meraih kemenangan juga, tapi saya tahu saya sudah keluar dari persaingan perebutan gelar." (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jason Williams Putuskan Pensiun
Redaktur : Tim Redaksi