jpnn.com, SUMBAWA - Pelaksanaan parade wisata dan budaya Festival 1001 Kuda Sandelwood yang sebelumnya dijadwalkan digelar pada 24-31 Mei 2017 diundur menjadi 3-10 Juli 2017.
Nah, bagi Anda yang penasaran, ingin menyaksikan parade kuda dengan perawakan yang lebih besar dibanding kuda-kuda lainnya, silakan datang ke Sumba 3-10 Juli 2017.
BACA JUGA: Pesona 4.700 Lampion akan Hiasi Festival Banjir Kanal Barat Malam Ini
“Mohon maaf, Festival 1001 Kuda Sandelwood diundur. Saya sudah berdiskusi dengan Bapak Gubernur terkait pergeseran jadwal ini. Dan beliau juga memutuskan untuk diundur, namun parade kuda tetap dilakukan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu, Selasa (16/5).
Pengunduran jadwal itu, sambung Marius, dilakukan dengan beberapa pertimbangan. Alasan utamanya, dia ingin pelaksanaan festival tidak bentrok dengan ibadah puasa Ramadan.
BACA JUGA: Fremantle-Bali Yacht Race Itu Fun dan Aman
“Saya kira ini realistis untuk diundur karena kita juga pertimbangkan solidaritas dengan sesama
saudara kita umat Islam. Pada 24-31 Mei sudah memasuki bulan puasa. Jadi kami putuskan diundur. Nanti kami persiapkan lebih matang lagi,” katanya.
Dijelaskan, parade kuda Sandelwood di Pulau Sumba yang dikenal dengan daerah lumbung ternak itu tetap dilakukan dengan jadwal 3-4 Juli di Waingapu Sumba Timur. Setelah itu, dilanjutkan 5-6 Juli di Anakalang Sumba Tengah. Kemudian disambung secara marathon pada 7-8 Juli di Waikabubak Sumba Barat, dan 9-10 Juli di Tambolaka Sumba Barat Daya.
BACA JUGA: Ratusan Pengelola Museum Bertemu untuk Tingkatkan SDM Pengelolaan
“Nanti kita padukan kegiatan parade ribuan kuda Sandelwood itu dengan festival tenun ikat yang melibatkan 2.017 penenun di Pulau Sumba,” katanya.
Untuk itu, lanjut Marius, pihaknya segera menyurati Kementerian Pariwisata karena sebelumnya pihak kementerian yang dipimpin Menpar Arief Yahya ini telah membantu mempromosikan Festival 1001 Kuda Sandelwood pada 24-31 Mei 2017.
Menpar Arief Yahya memang selalu mfengingatkan kepada para Kadispar di tanah air, agar Calender of Events itu jangan sampai batal, mundur atau maju dari yang sudah dijadwalkan. Karena travellers itu melakukan searching, booking sampai payment itu berbeda-beda waktunya.
Ada yang sebulan sebelumnya? Ada yang 2-3 bulan sebelumnya? Bahkan ada yang 6 bulan sebelumnya bagi wisman Eropa dan Amerika. Kalau tiba-tiba pindah jadwal, mereka tidak serta merta bisa langsung pindah rute wisata. Ini yang bisa mengecewakan customers.
Marius menambahkan, perubahan ini sudah dilaporkan ke Kementerian Pariwisata. "Kami minta maaf atas pengunduran ini,” tambahnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usung Semangat Incoporated, Kemenpar Ikut FGD OJK Industri Pariwisata
Redaktur : Tim Redaksi