Festival Capgome Singkawang Banjir Rekor MURI

Kamis, 01 Maret 2018 – 10:02 WIB
Arief Yahya. Foto: Kemenpar

jpnn.com, SINGKAWANG - Festival Capgome 2018 Singkawang, Kalimantan Barat, melahirkan empat rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Rekor itu adalah replika naga terbanyak, gerbang Capgome terbesar, tatung terbanyak, dan lampion terbanyak.

BACA JUGA: Kemenpar Makin All Out Garap Pasar India

Lebih spesial lagi, beberapa rekor mampu merevisi capaian di tahun sebelumnya.

"Festival Capgome tahun ini sangat luar biasa. Kami berhasil meraih empat rekor MURI sekaligus. Rekor ini menjadi bukti kreativitas masyarakat Singkawang,” ungkap Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Rabu (28/2).

BACA JUGA: Wayang Ajen Jadi Andalan Garut Tarik Wisatawan

Penghargaan rekor MURI itu sudah diberikan di Gedung Serba Guna STIE Mulia Singkawang, Rabu (28/2).

Rekor replika naga terbanyak diberikan karena festival ini diikuti sembilan naga warna-warni. Pada 2017, festival ini meraih rekor MURI untuk kategori naga terpanjang karena mencapai 178 meter.

BACA JUGA: Tantowi Yahya-Arief Yahya Bersinergi Gaet Turis Negeri Kiwi

Rekor MURI pendirian gerbang Capgome terbesar menjadi prestasi berikutnya. Gerbang ini memiliki tinggi enam meter dan lebarnya 16,2 meter.

Terlihat unik, gerbang tersebut dilengkapi 12 shio. Pada malam hari, gerbang ini akan terang bercahaya.

“Prestasi-prestasi ini milik masyarakat Singkawang. Mereka benar-benar melestarikan budaya yang ada di Singkkawang, dan tentunya menjadi daya tarik pariwisata," katanya.

Festival ini juga merevisi prestasi MURI tahun sebelumnya. Rekor baru dipecahkan pemasangan jumlah lampion terbanyak.

Ada sekitar 20.607 lampion yang dipasang saat ini. Jumlah itu pun melampaui rekor MURI 10.895 buah pada 2009.

Ada pula 1.038 tatung. Jumlah ini juga merevisi rekor MURI pada 2011. Saat itu, festival ini menampilkan 777 tatung.

“Selain membuat rekor baru, kami juga memperbarui catatan-catatan sebelumnya. Sebelumnya festival ini memang pernah mendapatkan rekor MURI beberapa kali. Kami harap dengan capaian banyak rekor MURI tahun ini membuat perayaan semakin meriah, dan tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan," ujar Tjhai Chui Mie.

Ada pula beberapa rekor MURI lainnya. Rekor tersebut adalah rekor MURI lampion terbesar pada 2011. Pada tahun tersebut, festival ini juga masuk MURI dengan kue keranjang terbesar.

Replika tembok China terbesar pada 2012 juga dicatat MURI, termasuk replika naga terpanjang tersebut. 

“Dibutuhkan kerja keras dari semua elemen masyarakat untuk mendapatkan pengakuan MURI. Kami gembira karena ada rekor yang berhasil dilewati. Semoga prestasi positif ini menjadi inspirasi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada Kementerian Pariwisata yang telah mendukung acara ini," tutur Ketua Panitia Imlek dan Capgome 2018 Kota Singkawang Tjhai Leonardi.

Euforia sangat terasa di Festival Capgome tahun ini. Pawai lampion yang digelar Rabu (28/2) malam pun terasa sangat spesial.

Jalanan di jantung Kota Singkawang mendadak macet. Sebab, pawai ini juga melibatkan sembilan replika naga yang sudah diganjar rekor MURI.

Untuk menjalankan sembilan replika naga ini dibutuhkan 400-500 orang. Aksi mereka pun banyak mendapat perhatian dari wisatawan.

Mereka meresponnya dengan kamera handphone sambil bersorak dan tentunya menjadi ajang selfie.

Wisatawan terlihat tertarik dengan karakter unik sembilan replika naga dengan warna berbeda. Naga berwarna emas memiliki ukuran 0,85 x 60 meter dengan 19 ruas, lalu naga hijau 0,85 x 56 meter dengan 17 ruas.

Tiga naga warna merah, perak, kuning, berukuran 0,75 x 48 meter dengan jumlah 15 ruas. Naga biru dan abu-abu berukuran 0,65 x 36 meter dengan sebelas ruas. Lalu, naga pink 0,55 x 28 meter dengan sembilan ruas. 

“Festival Capgome ini menjadi fenomena. Banyaknya rekor MURI yang tercipta itu fantastis. Festival ini selalu menarik. Singkawang memang memesona. Selain festival ini, Singkawang juga banyak memiliki destinasi yang menarik, jadi silahkan kunjungi Singkawang untuk liburan," jelas Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana.

Selain Festival Capgome sebagai menu utama, wisatawan juga bisa merasakan eksotisme lain. Ada beberapa destinasi yang menarik, seperti Pantai Pasir Panjang, Pantai Kura-Kura, juga Rindu Alam.

Bila ingin suasana lain Taman Cinta Waterboom dan Mimi Land Beach bisa menjadi alternatif lain. Untuk menjangkau destinasi itu juga bukan kendala karena transportasinya mudah.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun memberikan apresiasi atas berbagai capaian Festival Capgome. Festival ini menjadi destinasi pariwisata yang sangat menarik.

“Rekor-rekor MURI itu menjadi bukti betapa berkualitasnya Festival Capgome. Level mereka memang dunia. Singkawang juga memberi banyak pilihan bagi wisatawan dengan eksotismenya,” kata Menpar Arief Yahya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Angkat Wisata Religi, Pesantren Sirnarasa Putar Film


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler