Festival Keris Siginjai: Gali Sejarah Candi Solok Sipin Lewat Berbagai Kegiatan

Sabtu, 03 Agustus 2024 – 18:57 WIB
Wisata edukasi ke Candi Solok Sipin, salah satu kegiatan yang meramaikan Festival Keris Siginjai. Foto: Dokumentasi Kemendikbudristek

jpnn.com, JAMBI - Festival Keris Siginjai berlangsung di Graha Sinjai Kantor Wali Kota Jambi pada 1-3 Agustus 2024.

Sejumlah kegiatan dilaksanakan yang berfokus pada peningkatan kreativitas dan edukasi dalam event yang masuk dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024, di antaranya lomba desain motif batik Solok Sipin dan wisata edukasi ke Candi Solok Sipin. 

BACA JUGA: Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 Segera Digelar di Bali, Ini Rangkaian Acaranya

Lomba desain motif batik Solok Sipin sendiri telah dimulai sejak Sabtu (27/7), di mana hasil karya motif batik akan ditampilkan pada pameran batik saat festival berlangsung.

Lomba yang diikuti oleh berbagai kalangan pelajar ini tidak hanya bertujuan menumbuhkan kreativitas di kalangan pelajar, tetapi juga untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya lokal, khususnya Candi Solok Sipin.

BACA JUGA: Kenduri Swarnabhumi 2024 jadi Momentum Penting Mengangkat Kearifan Lokal

Kurator Lokal Jambi, Didin Siroz,mengatakan Festival Keris Siginjai melibatkan banyak generasi muda dan terkait dengan pewarisan nilai-nilai budaya dan sejarah.

“Festival Keris Siginjai dalam Kenduri Swarnabhumi diharapkan memberi energi positif bagi masyarakat, karena melibatkan banyak generasi muda dan terkait dengan pewarisan nilai-nilai budaya dan sejarah,” kata Didin dalam keterangan yang dikutip, Sabtu (3/8).

BACA JUGA: Festival Kenduri Swarnabhumi 2023 Sukses jadi Cara Memajukan Kebudayaan Melayu

Lomba desain motif Batik Solok Sipin berlangsung di lantai 4 Graha Siginjai dan diikuti 58 pelajar dari tingkat SMP dan SMA.

Para peserta berkompetisi dengan semangat menampilkan desain batik yang terinspirasi oleh keindahan dan sejarah Candi Solok Sipin.

“Melalui berbagai kegiatan yang memicu kreativitas, diharapkan masyarakat semakin menghargai dan menjaga warisan budaya Jambi,” ujar Didin.

Sementara itu, Direktur Festival Keris Siginjai Hendry Nursal mengatakan Candi Solok Sipin dijadikan tema desain batik pada festival ini.

Melalui tema ini diharapkan dapat menanamkan pemahaman tentang batik sebagai identitas masyarakat Jambi dan tentang Candi Solok Sipin sebagai bagian dari warisan budaya lokal.

Dia uga berharap festival ini mampu mendorong minat pelajar dalam mengenal sejarah dan budaya lokal sejak dini.

“Sehingga nilai-nilai budaya dapat terus diwariskan ke generasi berikutnya,” tambah Hendry.

Untuk menjaga integritas dan kualitas lomba, tim kerja festival menunjuk juri yang berbeda untuk setiap tingkatan.

Di tingkat SMP, ada kartunis internasional Edi Dharma, Ahmad Zulkifli (pegiat ukir), dan Datuk Zainul Bahri (pegiat batik asal Jambi).

Sementara di tingkat SMA, juri terdiri dari Muzakir (pegiat seni rupa), Suherman (senior seni rupa Jambi), Pengamat dan Peneliti Budaya Mg Alloy.

Hasil lomba dipamerkan pada kegiatan Festival Keris Siginjai yang berlangsung dari 1-3 Agustus 2024 di Halaman Graha Siginjai.

Pemenang lomba akan diumumkan pada malam puncak festival pada Sabtu (3/8).

Selain lomba desain batik, festival ini juga mengadakan wisata edukatif untuk siswasiswa ke Candi Solok Sipin.

Wisata ini bertujuan mengenalkan sejarah dan nilainilai budaya kepada siswa sejak dini.

“Saya pribadi berharap bahwa lomba dan wisata sejarah Candi Solok Sipin akan mendorong minat pelajar untuk lebih mengenal sejarah dan budaya lokal,” tambah Hendry.

Hendry menguraikan para siswa diajak berkeliling candi, mendengarkan cerita sejarah dari para pemandu, dan berpartisipasi dalam kegiatan edukatif yang dirancang untuk mengembangkan rasa cinta terhadap warisan budaya.

“Mereka juga akan diajarkan tentang teknik dasar konservasi dan pentingnya menjaga kebersihan situs bersejarah,” pungkas Hendry.

Salah satu peserta lomba dari SMA Al Falah Jambi, Nayla Zahra Novalina, menyampaikan antusiasmenya terhadap keikutsertaannya dalam mengikuti lomba desain batik Candi Solok Sipin.

“Saya sangat senang bisa ikut serta dalam lomba ini. Selain belajar tentang batik, saya juga jadi lebih mengenal Candi Solok Sipin,” terang Nayla.

Ia juga berharap atas terselenggaranya acara ini bisa menjadi dorongan semangat dalam melestarikan kebudayaan lokal khususnya untuk generasi muda.

Rangkaian Acara Festival Keris Siginjai

Festival Keris Siginjai menyuguhkan berbagai acara menarik lainnya, termasuk pergelaran “Keris Siginjai”, fashion show batik rancangan desainer muda Jambi, Festival Tugu Keris Siginjai, pameran karya batik, bazar UMKM, dan pergelaran kolosal “Telusur Jejak Leluhur”.

Melalui cara-acara ini, festival berusaha menghidupkan kembali semangat budaya lokal dan mempromosikan kekayaan warisan budaya Jambi kepada masyarakat luas.

Festival Keris Siginjai yang merupakan satu dari 12 festival budaya Kenduri Swarnabhumi 2024 diharapkan menjadi katalis bagi upaya pelestarian budaya dan lingkungan di sepanjang DAS Batanghari.

Selain itu diharapkan membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan nenek moyang untuk generasi mendatang.

Kenduri Swarnabhumi sendiri akan digelar di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari, yakni di 10 Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi dan satu Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Pagelaran festival budaya yang akan diselenggarakan oleh masyarakat setempat, menjadi momentum memperkuat semangat kemandirian dalam mengangkat kearifan lokalnya.

Setiap festival yang digelar akan berkoordinasi dengan Direktur Festival dan Kurator Lokal serta didukung Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler