jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Honorer Indonesia Sumatera Yusak sepakat dengan upaya penghapusan tenaga non-aparatur sipil negara (non-ASN).
Menurut dia dengan penghapusan honorer, pemda akan lebih bertanggung jawab.
BACA JUGA: Belum Ada Info Resmi Penundaan Penghapusan Honorer, Pemprov Papua Lanjutkan Pendataan
"Kepala daerah banyak yang lebih suka honorer. Mereka ingin pekerjakan honorer tanpa jelas statusnya, apalagi kesejahteraannya," kata Yusak kepada JPNN.com, Minggu (25/9).
Secara pribadi, Yusak sangat setuju dengan rencana penghapusan honorer. Artinya, akan ada perubahan status honorer menjadi ASN.
BACA JUGA: Penghapusan Honorer 2023: MenPAN-RB Azwar Anas Jangan Plin-plan, Lanjutkan Agenda Pak Tjahjo
Yusak tidak sependapat dengan beberapa kepala daerah yang menolak wacana keputusan pemerintah pusat untuk menghapus nama honorer.
Dengan menolak penghapusan honorer, itu bisa berarti ingin honorer tetap dengan keadaan sekarang.
BACA JUGA: Ada Sinyal Penghapusan Honorer 2023 Akan Dibatalkan KemenPAN-RB, Irwan: Tepat!
"Tanpa jelas statusnya, tanpa jelas honornya. Dan bisa saja menjadi bahan kampanyenya calon kepala daerah untuk kepentingan politik wakil-wakil rakyat," kritiknya
Yusak berpendapat kepala daerah atau wakil rakyat harus tetap teguh memperjuangkan agar honorer bisa diangkat secara bertahap berdasarkan dengan masa kerja, usia atau daerah 3 T.
"Itu yang namanya peduli. Jangan seperti sekarang kepala daerah maunya pakai honorer, tetapi gajinya rendah. Keenakan dong," pungkas Yusak. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad